Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PANDEMI covid-19 yang melanda sebagain besar dunia termasuk Indonesia memang telah memukul berbagai sektor kehidupan di masyarakat. Banyak usaha yang tutup akibat tidak mampu menutup biaya produksi.
Akibatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) pun tidak terhindarkan. Salah satu pihak yang juga terkena dampak dari pandemi covid-19 adalah para guru honorer.
Lantaran institusi tempat mereka bekerja dituup, mereka pun tidak mendapat gaji.
Baca juga: Ribuan PNS di Flores Timur Mulai Cairkan THR
Berangkat dari situlah MS Glow tergerak untuk memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada 200 guru honorer di Malang, Jawa Timur. Menurut CEO MS Glow, Shandy Purnamasari saat ini belum banyak orang yang memperhatikan nasib para guru honorer. Itu sebabnya pihaknya mencoba memberi sedikit bantuan.
"Salah satu profesi yang diterpa berbagai masalah di tengah wabah virus mematikan ini adalah para pekerja honorer. Bukan hanya tidak mendapatkan gaji dan THR, mereka amat mungkin tidak jelas lagi statusnya ke depan," ujar Shandy di Malang Kamis (21/5).
Ia menuturkan bahwa apa yang dilakukan merupakan kepeduliannya sebagai pengusaha. Dia menilai nasib guru honorer cukup memprihatinkan.
"Saya sangat terharu melihat perjuangan para guru di Indonesia khususnya di Malang. Meski sudah sekian lama mengajar tapi masih banyak yang berstatus guru honorer, yang penghasilannya mulai dari 350 -500 ribu perbulan. Inilah yang menguggah perasaan saya untuk berbagi kepada mereka," ujarnya.
Untuk memuliakan para guru honorer ia pun menyediakan bus antarjemput. "Mereka sangat wajar menerima fasilitas seperti bus antar jemput yang lebih dari biasanya, Mereka adalah pahlawan tanpa nama yang seharus menjadi perhatian pemerintah untuk mendapatkan bantuan. Jangan sampai guru honorer dilupakan," tegas Shandy.
Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB), tidak menjadi kendala bagi mereka untuk berbagi dengan para guru honorer. Untuk mencegah penularan covid-19, pihaknya menerapkan protokoler kesehatan saat pemberian bantuan.
“Untuk mencegah penularan di sekitar lokasi acara kami telah menyiapkan masker standar WHO, tempat cuci tangan, disinfektan dan hand sanitizer," terangnya.
Salah seorang guru honorer, Siti Rahayu mengaku sangat berterima kasih atas bantuan itu. "Saya tidak menyangka masih ada yang peduli kepada kami di saat pandemi covid-19 yang semua orang merasakan betapah susahnya akibat wabah ini. Saya berharap masyarakat juga mendukung langkah pemerintah dalam memerangi covid-19 dengan tetap di rumah saja," tuturnya. (Ant/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved