Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Budidaya Udang Vename Parigi Moutong Terdampak Korona

M Taufan SP Bustan
12/5/2020 23:40
Budidaya Udang Vename Parigi Moutong Terdampak Korona
Warga mengumpulkan udang hasil budidaya di desa Karangsong, Indramayu(Antara/Dedhez Anggara)

Sektor perikanan khususnya udang vaname di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terdampak virus korona. Selain harga yang jatuh, ekspor juga tidak bisa dilakukan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Efendi Badtjo mengatakan udang vaname menjadi salah satu komoditas yang cukup menjanjikan bagi pelaku usaha perikanan, pada sub sektor perikanan budidaya di Parigi Moutong. Pasalnya nilai jual udang v tinggi.

Namun situasi tidak kondusif akibat pandemi korona secara langsung berpengaruh terhadap harga dan kegiatan ekspor.

"Karena pandemi harga jatuh dan udang kita tidak bisa diekspor," jelas Efendi dalam keterangan resmi, Palu, Selasa (12/5).

Menurut Efendi, tahun 2019, budidaya udang vaname menggunakan pola tradisional mencapai produksi kira-kira 4.885 ton lebih. Ini dari luas tambak terkelola 7.189 hektare dari luas potensi lahan 10.816 hektare.

Selama ini, ekspor dilakukan di beberapa negara di Asia, antara lain Malaysia, Singapura, dan Jepang.

Baca juga: Dua Warga Yogyakarta Klaster Indogrosir Reaktif Rapid Test Korona

"Sekarang karena pandemi mulai Januari sampai Mei, produksi menurun dan pintu ekspor pun ditutup," jelasnya.

Namun demikian, lanjut Efendi, pihaknya tidak berputus asa. "Agar produksi tetap bisa terjual, pelaku usaha diinstruksikan untuk mengambil langkah alternatif dengan memanfaatkan pasar-pasar lokal di Sulteng," tambahnya.

Salah satu sasaran adalah pasar tradisional di Palu, selain pasar tradisional di kabupaten tersebut.

"Meski penjualan sedikit, paling tidak pelaku usaha udang kita masih bisa mendapatkan hasil," ungkapnya.

Efendi menambahkan di tengah pandemi, seluruh pelaku usaha udang vename terus diminta untuk meningkatkan produksi. "Agar harga di pasaran tetap bisa dikontrol. Jika harga jatuh, tapi tidak sampai ke harga terendah," tuturnya.

Menurut Efendi, sepanjang daya beli masyarakat masih tinggi, pihaknya yakin harga tidak sampai jatuh sekali. "Makanya pelaku usaha perlu meningkatkan produksinya, seraya berharap pintu ekspor di sejumlah negara kembali dibuka ketika korona telah berakhir," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya