Istri Wakil Wali Kota Prabumulih Positif Covid-19

ISTRI Wakil Wali Kota Prabumulih Andriansyah Fikri yakni Reni Indayani,44, dinyatakan positif terpapar pandemi virus korona (covid-19). 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, Happy Tedjo mengatakan Reni Indayani positif korona dengan kasus impor setelah pulang dari Jakarta beberapa waktu lalu.

"Benar, istri dari Pak Wakil Wali Kota positif virus covid-19. Sekarang sedang isolasi secara mandiri di rumah yang ada di Palembang," kata dia, Senin (13/4).

Dikatakannya, Reni adalah pasien yang dipastikan positif nomor kasus 18. Dalam catatan Dinkes Prabumulih, Reni terjangkit setelah pulang dari Jakarta. 

"Ibu itu berobat ke Jakarta bolak-balik ya. Jadi saat pulang dicek secara mandiri di rumah sakit dan dinyatakan positif. Tapi kondisi kesehatannya baik," imbuh Tedjo.

Tidak hanya itu, Tedjo memastikan saat ini Satgas Pencegahan Korona di Prabumulih telah melakukan tracking. Siapa saja yang kontak sudah didata dan diperiksa oleh tim kesehatan.

"Semua sudah kita data, yang pasti orang-orang dekat beliau. Sejauh ini baru ibu itu saja, yang lain masih kita pantau," katanya.

Sementara untuk Wakil Wali Kota Prabumulih sendiri, kini masih negatif dan berstatus orang tanpa gejala (OTG). 

"Status Pak Wakil Wali Kota saat ini OTG. Karena dia kondisinya sehat dan belum ada gejala apa-apa," kata dia.

Meski dalam kondisi sehat, Dinas Kesehatan terus memantau kesehatan Adriansyah. 

"Kita masih pantau, kita minta juga nanti kalau ada gejala segera melapor. Sampai saat ini masih baik, yang kontak dengan istri beliau juga sudah kita data," katanya.

Baca juga: Ganjar Usulkan Tenaga Medis Covid-19 Dapat Bintang Jasa

Sementara itu, Juru bicara Gugus tugas pencegahan dan penanggulangan covid-19 Sumsel, Yusri, mengatakan pasien yang bersangkutan ini yakni Reni Indayani tercatat sebagai kasus positif nomor 18.

"Iya benar, hal ini juga sudah dinyatakan langsung oleh Wawako Prabumulih," katanya.

Menurutnya, sebelum dinyatakan positif, pasien yang bersangkutan telah menjalani isolasi mandiri di kediamannya yang berada di Palembang.

Yusri bilang, memang memungkinkan pasien positf Covid-19 jika tanpa gejala melakukan isolasi mandiri. Namun dengan syarat tetap harus mematuhi aturan karantina. Seperti tidak satu kamar dengan orang lain, membatasi kontak

dengan keluarga, menggunakan masker meski berada di rumah, dan yang terpenting tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

"Kami juga sudah sarankan agar yang bersangkutan dapat segera menjalani perawatan di rumah sakit saja, sehingga kondisinya bisa lebih terkontrol," katanya.

Yusri menambahkan, sementara untuk keluarga dari pasien nomor 18 itu berada di Kota Prabumulih. Khusus yang telah menjalin kontak langsung saat ini juga telah melakukan isolasi secara mandiri.

"Kami juga sudah meminta agar tim gugus tugas setempat dapat mengambil sampel keluarga yang sangkutan. Selain itu kami juga harap dapat dimudahkan akses agar dapat melakukan tracking terkait kasus nomor 18 itu," katanya.

Gugus tugas sendiri, kata Yusri, mengapresiasi langkah Wakil Wali Kota Prabumulih yang mau menyatakan secara terbuka terkait kondisi yang dialami oleh istrinya itu. Hal ini juga dapat menjadi contoh bagi keluarga pasien lainnya.

"Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak usah malu mengakui apabila dinyatakan sakit atau positif COVID-19 ini karena ini bukan air. Sebab, hal ini penting sehingga masyarakat dapat lebih waspada dan memudahkan kami dalam bertugas," tandasnya. (A-2)