Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkolaborasi dengan berbagai pihak terus melakukan upaya konservasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Khususnya adalah penyelamatan Harimau Sumatera di tengah tantangan pandemi covid-19.
Kasus terbaru, seekor Harimau Sumatera berhasil diselamatkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau beserta tim di Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (29/3) lalu.
Menurut Kepala Balai Besar KSDA Riau Suharyono, BBKSDA segera menurunkan tim penyelamat setelah mendapat laporan adanya Harimau Sumatera yang terjerat kaki kanan depannya.
"Setelah menempuh perjalanan yang tidak mudah ditambah berbagai keterbatasan selama pandemi covid-19 ini, tim berhasil menyelamatkan Harimau Sumatera betina dengan umur berkisar 3-5 tahun yang diberi nama Corina," ungkap Suharyono dalam keterangan resmi, Senin (13/4).
Setelah berkoordinasi dengan BKSDA Sumatera Barat, lanjutnya, Corina dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat.
Butuh waktu 19 jam hingga Corina sampai di PRHSD untuk mendapatkan perawatan yang intensif karena menderita luka jerat yang sangat serius.
Suharyono menyebut luka jerat tidak selalu bisa disembuhkan dan tak jarang si Harimau harus cacat diamputasi kakinya karena luka yang parah dan sangat sulit disembuhkan.
Menurutnya, jerat yang dipasang pemburu berdampak sangat serius bagi kehidupan satwa liar yang dilindungi undang-undang.
"Termasuk Harimau Sumatera yang sering menjadi korban karena satwa tidak mengenal apakah jerat yang bertebaran dilantai hutan tersebut berbahaya sehingga patut dihindari atau dilewati,” jelasnya.
Drh. Saruedi Simamora dari tim Medis PRHSD melaporkan kondisi terkini Harimau Sumatera Corina secara umum cukup bagus, begitu pun nafsu makannya.
Saruedi juga menyebut Corina cukup aktif di dalam kandang rawat dan sering terpantau berendam di dalam bak air yang disiapkan.
"Progres kesembuhan luka jerat cukup bagus dengan memberikan perawatan dan pengobatan yang intensif, serta disiapkan lampu penghangat dekat tempat tidur Corina dan penutup kandang untuk mengurangi cuaca dingin di areal PRHSD," jelasnya.
Menurutnya, Corina masih memiliki naluri alami yang ditunjukkan dengan seringnya Corina menjilati lukanya untuk dibersihkan.
Sementara itu, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Indra Exploitasia menyebut kondisi luka Corina memang sangat parah karena seling jerat pemburu yang diperkirakan terjerat 2-3 hari. Jerat tersebut dikatakan menempel hingga ke bagian tulang kakinya.
"Semua otot sudah rusak tetapi masih beruntung tendonnya masih baik sehingga masih ada peluang untuk sembuh dengan catatan proses penyembuhannya baik dan tidak terjadi infeksi sekunder," jelas Indra.
"Selanjutnya kita berharap luka Corina bisa sembuh dan setelah melewati masa rehabilitasi serta habituasi bisa dilepasliarkan Kembali ke habitat alamnya,” imbuhnya.
Sebelumnya pada 21 Januari 2020, telah dilakukan upaya penyelamatan Harimau Sumatera Enim di Muara Enim Sumatera Selatan. Saat ini ia direhabilitasi di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Lampung.
Selain itu, ada Harimau Sumatera Batua di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Lampung pada tanggal 2 Juli 2019, yang saat ini direhabilitasi di Taman Satwa Lembah Hijau Lampung.
Menurut Indra, Harimau Sumatera yang sehat dan memenuhi syarat akan dilepasliarkan secepatnya. Hal ini dilakukan setelah melalui masa rehabilitasi dan calon lokasi pelepasliaran ditentukan melalui kajian habitat.
"Kajian habitat perlu dilakukan sebelum Harimau di lepasliarkan ke alam antara lain, ketersedian satwa mangsa, dukungan ekologi, sumber air mencukupi dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar serta tentunya endemisitas Habitat Harimau Sumatera," jelasnya.
Dalam dua tahun terakhir, KLHK bersama Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya - Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (PR-HSD Yayasan ARSARI) dan para pihak sudah berhasil melakukan pelepasliaran Harimau Sumatera. Di antaranya Bonita, Atan Bintang dan Bujang Ribut.
Indra menyebut bahwa pelestarian satwa dapat berhasil apabila semua pihak bekerja bersama.
"Dimulai dari mendorong kesadaran semua pihak akan nilai penting Harimau Sumatera, hingga terbentuknya kemandirian penanganan konflik tingkat tapak dalam rangka membantu pemerintah dalam konservasi Harimau Sumatera," katanya.
Dia berharap di tengah situasi pandemi covid-19, manusia lebih mawas diri dan waspada dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Menurutnya, satwa liar memiliki peran penting dalam relung ekologi.
"Oleh karenanya kita perlu menjaga dan melestarikan alam beserta isinya. Konservasi Harimau Sumatera harus diupayakan semaksimal mungkin demi kelestarian salah satu satwa kebanggaan Indonesia ini,” pungkas Indra. (Ol-2)
KLHK melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyegel empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Terungkapnya perdagangan bagian satwa di lindungi berupa sisik terenggiling (Manis javanica), bermula dari penggalian data dan informasi di media sosial.
Dalam kegiatan tersebut, ditemukan akun Facebook atas nama “Thamrin MD” yang memposting spesimen kupu-kupu dan kumbang berbagai jenis yang merupakan satwa liar dilindungi
Pelaku berinisial RZ (40) warga Pandam, Jorong Anak Aia Dadok, Kecamatan Lubuk Basung ditangkap ketika akan menjual sisik trenggiling (manis javanica) seberat 1,5 kilogram pada Sabtu (28/6).
Peneliti IPB University Nyoto Santoso mengatakan bahwa lutung sentarum, yang merupakan primata endemik Kalimantan, hingga kini belum termasuk dalam mandat pengelolaan BBTNBKDS.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendapatkan laporan dari pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa langka hampir punah, orangutan.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan JS, 46, agen gas bersubsidi sebagai tersangka kasus kepemilikan satwa dilindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved