Batasi Peserta Hadir, Musrenbangda Klaten Gunakan Videoconference

MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2021 Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, digelar dengan videokonferensi, Selasa (31/3). Hal itu dilakukan dalam upaya antisipasi dan pencegahan penyebaran Covid-19.

Musrenbangda dengan videokonferensi tersebut dilaksanakan di Pendopo Pemkab Klaten, Aula Kecamatan Delanggu, Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Pedan, Kecamatan Klaten Tengah, dan Kecamatan Prambanan.

Adapun peserta musyawarah yang hadir dibatasi dan diberi pembatasan tempat duduk sesuai protokol kesehatan. 

Sekretaris Bappeda Klaten, Sri Purwanto, dalam laporannya mengatakan, Musrenbangda yang digelar dengan videokenferensi itu bertujuan menampung saran dan masukan dari peserta dalam upaya penyempurnaan RKPD Klaten 2021.

Musrenbangda digelar sebagai wadah silaturahim, komunikasi, dan sinergi dengan komponen masyarakat. Hal itu untuk menyatukan langkah demi tercapainya visi Kabupaten Klaten yang maju, mandiri, dan berdaya saing.

Menurut Sri Purwanto, Musrenbangda RKPD Klaten yang diikuti sekitar 295 peserta dari berbagai komponen masyarakat itu, dibuka Bupati Sri Mulyani dan dihadiri Ketua DPRD Hamenang Wajar Ismoyo dan Forkompimda Klaten.

Kepala Bappeda Klaten Sunarna mengatakan, Musrenbangda RKPD Kabupaten Klaten 2021 mengangkat tema, yaitu mewujudkan daya saing daerah berbasis sumber daya manusia yang berkualitas dan inovasi pelayanan publik.

Baca juga: Pasien Positif Korona di Kota Tegal Meninggal Dunia

Untuk itu, pembangunan Kabupaten Klaten 2021 dengan prioritas, antara lain peningkatan sumber daya manusia, pengurangan tingkat kemiskinan dan pengangguran, peningkatan kualitas pelayanan publik, ddan penguatan ekonomi lokal.

Bupati Sri Mulyani dalam sambutannya mengharapkan forum Musrenbangda ini mampu mengakomodasikan tuntutan kebutuhan masyarakat.

Guna peningkatan kualitas sumber daya manusia, Sri Mulyani meminta agar masyarakat diberi ruang yang luas untuk ikut berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan, dengan penjaringan aspirasi masyarakat.

"Forum Musrenbangda yang diselenggarakan setiap tahun, selain sebagai forum musyawarah perencanaan juga untuk penjaringan aspirasi, serta masukan dari masyarakat desa/kelurahan dan kecamatan," pungkasnya. (X-15)