Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MASYARAKAT di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), diminta untuk tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya angin kencang dan hujan deras. Angin kencang diperkirakan masih akan terjadi di wilayah itu.
Imbauan itu dikeluarkan Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung, Cilacap, kemarin. Pengamat cuaca dari Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung, Rendi Krisnawan, mengungkapkan hujan deras yang disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di Cilacap dan sekitarnya.
“Karena itu, kami mengingatkan supaya masyarakat terus waspada terkait kondisi cuaca ekstrem saat ini,” jelas Rendi. Sebelumnya, pada Sabtu (28/3) sore, terjadi angin kencang yang mengakibatkan pohon-pohon tumbang dan menimpa rumah-rumah warga.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy menambahkan, pada Sabtu sore itu hujan deras yang disertai angin kencang menerpa Desa Maos Lor, Kecamatan Maos, Cilacap.
“Hujan deras yang disertai angin kencang mengakibatkan pohon-pohon tumbang. Pohon-pohon tumbang tersebut menimpa rumah warga dan mengalami berbagai kerusakan. Ada beberapa yang rusak parah. Namun, tidak ada korban jiwa.”
Di tempat terpisah, bencana hidrometeorologi juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak Sabtu malam hingga kemarin siang. Tidak ada korban jiwa pada berbagai peristiwa bencana tersebut.
Berdasarkan data BPBD setempat, pada Sabtu malam terjadi bencana pergeseran tanah di Kampung Cikadu, Desa Caringin, Kecamatan Gegerbitung. Tanah sepanjang 25 meter dan tinggi 1 meter ambles hingga berdampak terhadap fasilitas umum seperti masjid.
“Di sekitar masjid retakan tanah terlihat sepanjang 10 meter. Kami sudah memberikan imbauan agar warga sekitar menjauh dari lokasi tanah ambles,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani, kemarin.
Menurutnya, tanah ambles itu dipicu tingginya intensitas curah hujan. Pasalnya, pada Sabtu petang hingga malam, hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Hujan (turun) secara terus-menerus hingga membuat tanah jadi labil. Apalagi kontur tanah di Kecamatan Gegerbitung dikategorikan labil,” jelas Anita. Menurutnya, saat ini dibutuhkan kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengetahui kondisi tanah di Kecamatan Gegerbitung agar retakan tidak meluas ke kampung lain.
Untuk itu, BPBD Kabupaten Sukabumi terus mengimbau masyarakat setempat agar menghindari lokasi tanah ambles. (LD/BB/N-3)
Kejadian itu mengakibatkan 15 rumah, 1 SD dan satu Kantor Desa terdampak kerusakan, rata rata dibagian atap.
HUJAN dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas pada Rabu (4/6) sore,.
Kemarau basah yang tengah terjadi membuat sebagian besar wilayah Indonesia masih akan dilanda hujan deras. Begitu juga dengan prakiraan cuaca BMKG pada Senin, 26 Mei 2025 hari ini.
BMKG merilis peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Minggu (25 Mei) dan Senin (26 Mei) 2025
Hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Selatan.
HUJAN lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga menimbulkan dampak di hampir semua wilayah di DIY.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved