Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KANTOR Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Jawa Barat melakukan sosialiasi penggunaan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di kalangan mahasiswa. Segmen itu dibidik lantaran potensi penggunaan uang digital yang cukup besar.
Sosialiasi QRIS melalui event Pekan QRIS Nasional di Bandung dimulai di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung pada Senin (9/3). Acara dihadiri mahasiswa UPI terutama dari fakultas ekonomi.
Baca juga: BI Jabar Siapkan Rp8,92 T
Kepala KPw BI Jabar Herawanto mengatakan, acara itu merupakan langkah komunikasi dan sosialisasi penggunaan QRIS. Targetnya membidik ekosistem dan community base, seperti pelajar atau mahasiwa, pemerintah daerah, asosiasi ritel, pengelola tempat perbelanjaan, dan lain-lain.
"Edukasi terus kami lakukan kepada masyarakat dan merchant. Tujuannya agar mayarakat paham bagaimana cara menggunakan QRIS. Sementara Merchant yang belum memiliki QRIS dihimbau PJSP untuk mendaftar, agar bisa diberikan QRIS," kata Herawanto dalam sambutannya.
Menurut dia, QRIS wajib digunakan ketika pedagang yang ingin menerima pembayaran menggunakan metode QR Code. QRIS dapat ditemukan pada pedagang yang menerima pembayaran elektronik melalui QR Code.
Pedagang yang menerima pembayaran melalui QRIS akan memiliki logo QRIS di toko mereka. QRIS digunakan oleh pedagang mikro, kecil, menengah dan besar seperti di pasar tradisional, pasar modern, pedagang keliling, mall, universitas, sekolah, kantin, koperasi dan lainnya.
"Saat ini, QRIS telah digunakan oleh 2,7 juta merchant di seluruh provinsi se-Indonesia, di antaranya terdapat 612,883 merchant di Jawa Barat. Selain itu, terdapat 27 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang telah memiliki persetujuan menyelenggarakan QRIS," katanya.
Sementara itu, merchant product specialist CIMB Niaga Yulia Prawidyastuti mengatakan, penggunaan QRIS cukup membantu perbankan atau mayarakat dalam melakukan pembayaran digital. Apalagi saat ini, di Indonesia diperkirakan ada sekitar 80 juta pengguna telepon seluler pintar.
"Mengunakan QRIS ini menjadi solusi ketika bank harus menggeluarkan mesin EDC yang investasinya mahal. Di beberapa negara lain, mereka telah menggunakan QR code payment, seperti China, Singapura, Thailand, dan lainnya," katanya.
Saat ini terdapat 100 ribu merchant UMKM yang sudah menggunakan QRIS CIMB Niaga dengan area penyebaran masih di Jabodetabek dan sekitarnya. Pada 2020 CIMB Niaga menargetkan pertumbuhan menjadi 150 ribu merchant UMKM yang akan menggunakan QRIS CIMB Niaga, dengan penyebaran area di Bandung dan sekitarnya, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan, dan Makasar. (BY/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved