Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Antusias Masyarakat Kunjungi Kenduri Kebangsaan

Ferdian Ananda Majni
22/2/2020 09:07
Antusias Masyarakat Kunjungi Kenduri Kebangsaan
Persiapan Kenduri Kebangsaan(MI/Ferdian)

SEJAK pukul 06.30 WIB, masyarakat Aceh telah berdatangan ke kompleks Sekolah Sukma Bangsa di Desa Cot Keutapang, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Mereka antusias mengunjungi serangakaian kegiatan Kenduri Kebangsaan yang akan dihadiri Presiden Jokowi dan para menteri.

Sejumlah tamu VIP seperti artis peran senior Christine Hakim, anggota DPRK se-Aceh, Anggota DPR Aceh dan Ketua Yayasan Sukma Bangsa, Lestari Moerdijat juga sudah hadir di lokasi, sekaligus menyambut tamu undangan lainnya.

Masyarakat yang hadir dalam Kenduri Kebangsaan, memasuki lokasi dengan pemeriksaan ketat paspampres. Selanjutnya mereka menuju ke area yang telah disediakan meja jamuan kuah beulangong.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Ahmad Baedowi mengatakan Kenduri Kebangsaan menjadi momentum rekonsiliasi semua  elemen masyarakat Aceh untuk menyatukan persepsi memajukan Provinsi Aceh di masa yang akan datang.  

Menurutnya, Kenduri Kebangsaan di Kabupaten Bireuen sangat berarti bagi masyarakat Aceh, tidak hanya untuk peningkatan ekonomi, namun juga untuk peningkatan indeks pembangunan manusia yang masih terbilang rendah.

"Alasan-alasan inilah yang dikedepankan Surya Paloh saat menerima rekan-rekan dari forum bersama anggota DPR dan DPD RI asal Aceh. Beliau mengatakan, kenduri harus menjadi rekonsiliasi seluruh komponen masyarakat Aceh. Kita menyakini dengan kenduri apa saja yang menjadi masalah sebelumnya dapat diselesaikan," kata Baedowi.

Menurutnya, Kenduri Kebangsaan tidak hanya dihadiri masyarakat Kabupaten Bireun, namun juga perwakilan masyarakat dari 23 kabupaten/kota di Aceh yang diwakili pemerintah daerah, ulama dan para anggota DPRK.

"Seluruh elemen masyarakat itu akan hadir dan berkumpul di sini, menikmati Kenduri Kebangsaan," tambahnya.

Plt Bupati Bireuen Muzakar A Gani mengatakan masyarakat Bireuen telah mempersiapkan berbagai hal menyambut Kenduri Kebangsaan. Karena, menurutnya, bagi masyarakat Aceh, kenduri adalah tradisi yang dilakukan di setiap momen penting untuk menyelesaikan masalah.

"Kenduri itu makan bersama yang diawali dengan penyelesaian masalah. Biasanya dilakukan dengan memotong sapi atau kerbau, kemudian larut bersama, ketawa bersama, setelah itu cair. Hal-hal yang pernah terjadi itu akan dilupakan semuanya," sebut Muzakar.

Menurut Muzakar, banyak hal  bagi masyarakat Aceh yang diselasaikan dengan kenduri. Seperti halnya kenduri blang (kenduri sebelum turun sawah), kemudian kenduri laot (kenduri sebelum turun ke laut).

"Itulah dinamika masyarakat Aceh dalam merajut hubungan kebersamaan, perekatan budaya yang diakhiri dengan kenduri. Itu makna bagi masyarakat Aceh," tambahnya.

Kenduri Kebangsaan yang digagas Yayasan Sukma Bangsa dan Forum Bersama anggota DPR dan DPD RI asal Aceh bertujuan untuk membangun kembali semangat keacehan, keislaman, dan keindonesiaan. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi pemersatu seluruh elemen masyarakat Aceh. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya