Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
SEBANYAK 73 jiwa warga di Kampung Legok Bintilu, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, masih mengungsi setelah rumah mereka terdampak bencana longsor yang terjadi pada Senin (17/2) dini hari. Atas kejadian tersebut, salah satunya meninggal dunia tertimbun tanah dan merusak beberapa rumah.
Kepala Desa Sukamaju, Yeyet mengatakan, hujan deras disertai material longsor yang terjadi telah mengakibatkan 24 rumah hingga satu masjid rusak dan tertimbun. Selain itu 14 bangunan masuk dalam zona merah yang terancam longsor. Bangunan itu, tidak bisa ditinggali masyarakat karena lokasi tersebut rawan hingga mereka mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
"Puluhan warga yang terdampak longsor itu telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman, tapi sebagian besar mengungsi ke salah satu rumah ketua rukun warga setempat. Namun, sejauh ini kondisi para pengungsi masih aman tetapi kebutuhan logistik untuk pengungsi juga ditanggung oleh Dinas Sosial Kabupaten Garut hingga didirikan juga pos kesehatan," katanya, Kamis (20/2).
Yeyet mengungkapkan, aktivitas warga yang mengungsi telah terganggu dan mereka tidak bisa beraktivitas seperti hari biasanya seperti mencari rumput dan berkebun karena lahan yang dimilikinya terancam longsor susulan.
Sementara, Malik, 36, warga Kampung Legok Bintinu mengatakan, longsor yang terjadi itu membuat para pengungsi tidak mau kembali ke rumahnya dan mereka memilih tinggal di rumah kerabat. Karena, lokasi bencana tersebut sampai sekarang ini masih ada pergerakan tanah tetapi ketika siang hari tiba hanya bisa melihat rumahnya mengingat adanya hewan ternak dan jika malam semuanya tidak berani menginap. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved