Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Pawang Hujan Disewa untuk Cegah Banjir

Eriez M Rizal
10/2/2015 00:00
Pawang Hujan Disewa untuk Cegah Banjir
(ANTARA/Agus Bebeng)
PEMERINTAH Kota Bandung, Jawa Barat, akan menyewa pawang hujan untuk ditempatkan di tiap kecamatan guna mengantisipasi banjir.

Selain kehadiran pawang hujan, perbaikan drainase dan gorong-gorong tetap dilakukan. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan menyewa pawang hujan terpaksa dilakukan untuk antisipasi meluapnya air.

"Itu (menyewa pawang hujan) di setiap kecamatan terpaksa dilakukan untuk mengantisipasi banjir di sebagian wilayah Kota Bandung, termasuk banjir cileuncang yang kerap terjadi saat hujan deras melanda Bandung dan sekitarnya," kata Ridwan di Bandung, kemarin.

Meski demikian, lanjut Ridwan, para camat dan lurah harus membersihkan drainase yang tidak berfungsi serta tetap siaga mengevakuasi bila terjadi banjir. "Jadi tidak mengandalkan pawang semata," tegasnya.

Sementara itu, korban banjir Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, masih mengungsi di posko-posko pengungsian yang disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Terdapat lima titik pengungsian yang ditetapkan BPBD, yakni GOR Kelurahan Baleendah, Masjid Al-Amanah, Gedung PLN Dayeuhkolot, posko UCS, dan GOR Cisurung, dengan pengungsi 643 jiwa.  

Mereka memilih bertahan di pos pengungsian karena kelelahan bila harus bolak-balik dari rumah ke posko. "Air sudah surut tapi masih sekitar 50 cm jika dibandingkan dengan hari sebelumnya sekitar 70 cm," ujar Imas, warga setempat.

Musim banjir juga menghantui masyarakat Bandar Lampung, Gresik, tepi Bengawan Solo wilayah Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sukabumi Selatan.

Banjir juga menyebabkan sedikitnya 200 hektare areal pertanian di sejumlah desa di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terendam air sekitar 1 meter.

Tanaman padi yang terendam banjir tersebar di sejumlah desa, antara lain Desa Katangtinoto, Bulurejo, Ngadirejo, Tambakrejo, Kanorejo, Sawahan, dan Rengel. Umur tanaman padi yang terendam banjir bervariasi, 30-75 hari setelah tanam.

Longsor
Meluapnya air akibat hujan deras menyebabkan sejumlah daerah longsor. Tiga warga yang merupakan satu keluarga, warga Desa Tanjung Agung, dan satu warga Desa Lawang Agung, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, tewas tertimbun longsor pada Minggu (8/2) malam.

Satu keluarga, Win Sapri, 30, Leni Maryanti, 30 (istri), dan Farenza, 3 (anak), tewas terkubur longsor. Kemudian Asna, 30, warga Desa Lawang Agung, juga tertimbun longsor saat berada di kebun.

Kepala BPBD Kabupaten Rejang Lebong, Masdar Helmi, mengatakan pihaknya sudah mengevakuasi satu keluarga korban longsor itu.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menambahkan, Pemprov Bengkulu telah menetapkan empat dari 10 kabupaten/kota berstatus darurat siaga bencana banjir dan longsor hingga Maret. Ia meminta BPBD dan seluruh aparat siaga hadapi bencana.

Longsor juga menimpa dua rumah dan puluhan rumah lainnya tertimpa pohon di Dusun Urug, Desa Pusakarsi, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Kepala BPBD Ciamis, Diki Erwin Juliadi, menjelaskan dua rumah yang tertimpa longsor berada di tanah belakang tebing setinggi 6 meter, sedangkan puluhan rumah tertimpa pepohonan besar setelah terjadi angin puting beliung. (BU/NV/DY/YK/MY/AD/BN/BB/N-4)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya