Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
UNTUK mengantisipasi bencana yang bisa terjadi saat musim penghujan ini, Polda Kalteng menggelar apel kesiapan personel dan peralatan dalam Operasi Aman Nusa II di Lapangan Upacara Mapolda, Kamis (9/1).
Kapolda Kalteng Irjen Pol Ilham Salahudin, ketika memimpin apel siaga mengatakan apel siaga ini diselenggarakan merupakan salah satu wujud kesiapan kepolisian dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam yang mungkin terjadi di seluruh wilayah hukum Polda Kalteng.
"Dengan digelarnya personel dan peralatan pendukungnya dalam penanggulangan bencana alam ini, sudah seharusnya diikuti juga kesiapan masyarakat yang bermukim di daerah rawan-rawan bencana. Diantaranya mengamankan dokumen penting ke tempat yang aman," ungkap Kapolda.
baca juga: Rektor UNY Sutrisna Wibawa Siap Maju Pilkada Gunungkidul
Kapolda juga memberikan apresiasi atas penggelaran peralatan yang telah dilakukan seperti tersedianya dapur umum khusus untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terkena bencana.
"Karena seperti kita ketahui bersama para korban bencana, selain membutuhkan evakuasi yang cepat, mereka tentu juga mengharapkan bantuan ketersediaan makanan di lokasi bencana alam tersebut terjadi," ujar Kapolda. (OL-3)
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) segera menetapkan status siaga bencana setelah Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari lebih dulu mengumumkan status siaga.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto meminta seluruh kabupaten dan kota siaga bencana akibat curah hujan yang tinggi.
Masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, khususnya di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dampak hujan lebat.
Kepala BPBD Tangsel Sutang Suprianto menyebut salah satu Langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
Ajang IFRC ke-21 ini berlangsung pada 22-30 Oktober dan diikuti 26 tim rescue dari seluruh Indonesia sekaligus menjadikan kompetisi IFRC terbesar dan paling meriah sepanjang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved