Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
BANJIR, angin ribut dan longsor masih akan mengancam di beberapa daerah di Jawa Tengah, karena dalam tiga kedepan akan muncul fenomena alam Madden Julian Oscillation (MJO).
Menurut Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo, MJO mengacu pada pola osilasi awan konveksi yang dapat menimbulkan hujan dalam intensitas sedang hingga lebat.
"Pola osikadi terus berjalan di seluruh wilayah di Indonesia dan kini terbentuk memanjang di sekitar Pulau Jawa, menciptakan pola siklonik di sekitar Benua Australia," katanya, Selasa (7/1).
Fenomena MJO itu, lanjut Yoga Sambodo, berpotensi memicu bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, angin kencang, dan tanah longsor melanda brberapa daerah di Jawa Tengah.
Berdasarkan data yang ada, fenomena MJO mengancam daerah seperti Brebes bagian selatan, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan, Batang bagian selatan, Kendal bagian
selatan, Cilacap bagian utara, Banyumas/Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Grobogan, Blora, dan Sragen.
‘’Fenomena MJO ini diprediksi akan berlangsung hingga Kamis (9/1) mendatang, maka harus diwaspadai,’’ tambahnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meresmikan jembatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan mengingatkan kepada kepada warga terurama di daerah rawan bencana untuk menggunakan ilmu titen.
‘’Kita punya kearifan lokal namanya ilmu titen, jadi kalau ada hujan deras lebih dari satu jam harus siap-siap mengungsi karena biasanya banjir akan datang," ujar Ganjar.
Demikian jika menemukan retakan tanah di perbukitan atau lereng, lanjut Ganjar Pranowo, saat hujan deras mengguyur akan muncul ancaman longsor, maka bersiap untuk mengungsi ke daerah aman. (OL-11)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved