HARGA gabah dari awal panen hingga kini belum ada penurunan. Padahal saat ini sudah memasuki puncak panen.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, kemarin. ''Dari awal Pak Jokowi panen di Indramayu hingga kini harga gabah belum juga turun,'' katanya.
Dijelaskan Sutatang, saat Presiden Joko Widodo panen di Gabuswetan beberapa waktu lalu, panen di Kabupaten Indramayu baru sekitar 25%. Saat itu harga gabah untuk jenis kebo masih dalam kisaran Rp3.700 hingga Rp3.800/kg, sedangkan untuk gabah jenis IR sudah di kisaran Rp4.200/kg.
Saat itu diprediksi April harga gabah sudah mulai turun seiring dengan luas areal panen yang semakin banyak. Dengan demikian harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp3.700/kg bisa masuk dan Bulog pun bisa menyerap gabah dari petani. ''Namun yang terjadi justru sebaliknya,'' katanya.
Hingga kini harga gabah tak kunjung turun. Harga gabah semua jenis masih stabil. Seharusnya, lanjut Sutatang, pemerintah menaikkan harga pembelian. ''Ada memang gabah jenis kebo yang seharga Rp3.500 hingga Rp 3.600/kg, tetapi biasanya itu yang jual buruh derep atau buruh tani,'' kata Sutatang.
''Harga Rp3.700 untuk GKP belum mencukupi. Seharusnya harga GKP di kisaran Rp4.000/kg sehingga Bulog pun bisa menyerap gabah langsung dari petani,'' jelasnya.
Dari Jawa Timur dilaporkan, Bulog masih rendah serapan beras atau gabah dari petani. Hingga kemarin, baru terserap 46 ribu ton gabah dan beras. ''Adapun target serapan tahun ini dipatok 750 ribu ton,'' jelas Humas Bulog Jatim Yulia Hermawati di Surabaya.
Di sisi lain, Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, menggenjot penyerapan dengan memaksimalkan peran unit pengelolaan gabah dan beras (UPGB).
''Sampai sekarang penyerapan yang masuk masih berkisar 1.000 ton setara beras,'' ungkap Humas Bulog Banyumas, M Priyono, kemarin.
Sementara itu, program keta-hanan pangan dengan mewujudkan swasembada jagung membuat Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menyiapkan lahan seluas 500 hektare. Lahan untuk petani itu tersebar di tiga kecamatan. (UL/FL/LD/MY/N-2)
Sidharta Tata menjelaskan ide cerita film Sakaratul Maut berasal dari hal-hal kecil dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, terutama di kampung.
Meskipun mengahadapi tantangan berupa bahasa, Della Dartyan mengaku sang Ibu merupakan orang Jawa sehingga baginya bahasa Jawa sangat mudah dan tidak asing.