Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
IBU rumah tangga dinilai lebih rentang terpapar radikalisme, soalnya kerap kali apa yang dilihat langsung di posting di media sosial tanpa difilter dan verifikasi.
Menurut Kepala Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatra Selatan, Achmad Rizwan, di era globalisasi saat ini penggunaan media sosial bisa diakses oleh siapapun. Namun sayangnya, ditengah kemajuan teknologi rentannya terpapar paham radikalisme serta berita-berita hoax perlu mendapat perhatian khusus.
Dia menilai, ibu rumah tangga lebih rentan terpapar hal-hal tersebut.Lantaran sering kali apa yang dilihat langsung di posting di media sosial tanpa difilter dan verifikasi.
''Radikalisme saat ini tumbuh subur melalui media sosial. Inilah tantanganya bagaimana kita menghalau serta memberikan pemahaman apa yang baik dan buruk. Ada baiknya ibu-ibu juga bisa bijak dalam bermedsos,'' ujarnya, Jumat (6/12).
Sebagai lembaga yang tupoksinya memberikan pemahaman seputar media sosial khususnya, pihaknya terus melakukan sosialisasi terutama ke masyarakat dan anak-anak muda agar mereka terhindar dari radikalisme.
''Tupoksi pengawasan ada di Kominfo namun untuk menindak ada pada pihak kepolisian. Terpenting bagaimana agar masyarakat paham soal aturan UU ITE, apa yang boleh dan tidak dilakukan dalam Bermedsos,'' tegasnya.
Untuk di Sumsel sendiri, penggunaan media sosial cukup tinggi terutama Instagram. Berbeda dengan di Jakarta dimana Twitter masih menempati posisi tertinggi.
''Semua media sosial berpotensi munculnya paparan radikalisme. Tinggal bagaimana sebagai pengguna untuk memahami mana yang pantas untuk dikonsumsi,'' tandasnya. (DW)
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved