Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Di Blora, Air Bengawan Solo kian Menghitam

Nursolih, Minanty
29/11/2019 18:35
Di Blora, Air Bengawan Solo kian Menghitam
Penampakan Sungai Bengawan Solo di Blora yang menghitam(Metro TV)

PEMERINTAH provinsi Jawa Tengah diminta lebih serius menangani masalah pencemaran sungai Bengawan Solo yang di sebagian wilayah alirannya kini berwarna hitam.  

Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi C DPRD Blora, Jawa Tengah, Subroto seusai melakukan sidak ke sejumlah titik aliran air Bengawan Solo yang diduga tercemar limbah. Dalam sidak tersebut mereka memastikan kondisi air dengan mengambil sampel air dan melihat kadar air yang bewarna hitam.

Subroto menyebut kondisi air Bengawan Solo saat ini sangat tidak laik. Padahal air sungai Bengawan Solo menjadi sumber air bagi PDAM Tirta Amerta, Blora. karena itu ia meminta Pemprov Jawa Tengah serius menangani masalah pencemaran, dengan cara menindak perusahaan nakal.

"Harapan kami pemerintah provinsi segera turun tangan karena awalnya (pencemaran) bukan dari kami, melainkan dari hulu. Kita menerima dampak terbesar, sudah sulit air. Provinsi segera turun tangan sehingga bahan baku PDAM Blora terwujud dengan baik," terang Subroto.

Ia mengingatkan kondisi Kabupaten Blora saat ini sangat sulit air. Aliran Bengawan Solo merupakan satu-satunya sumber air bagi PDAM Tirta Amerta, yang kerap digunakan di tiga kecamatan di Blora.

"Kami setelah tahu kondisi di lapangan segera bergerak ke pemerintah provinsi, syukur kalau dapat bertemu dengan Gubernur, karena beliau selalu peduli dengan lingkungan," ungkapnya.

Di tempat terpisah, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas LHK Provinsi Jawa Tengah mengakui telah berkoordinasi dengan LHK Jawa Timur untuk menangani pencemaran ini. Meski demikian, saat ini Pemprov Jateng masih belum mengetahui sumber utama pencemaran tersebut.

"Dari hasil penerusan ke lapangan, di sana sudah ada Ipal-Ipal komunal yang kita lihat ternyata kurang beroperasi optimal karena kurangnya perawatan. Kita akan lakukan revitalisasi supaya limbah yang sudah ada nantinya bisa dimanfaatkan secara optimal." (Metro TV/X-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik