Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PULUHAN makam umum di Kampung Sukasari, Desa Mekarsari, Kabupaten Garut terpaksa direlokasi karena terjadi pergerakan tanah di wilayah itu. Ketua RW 04 Desa Mekarsari, Abdurrohim mengatakan pergerakan tanah yang terjadi di pemakaman, menyebabkan tanah terbelah dan menurun. Dari 24 makam, sudah 19 makam yang dipindahkan.
"Pemindahan dilakukan karena retakan akibat pergerakan tanah yang terus terjadi sejak satu minggu belakangan ini. Panjang retakan selama ini sudah mencapai 100 meter hingga memiliki lebar 10 centimeter sampai 30 centimeter. Tapi dalam kejadian tersebut mengancam 8 rumah warga yang berdekatan dengan pemakaman umum," kata Abdurrohim, Kamis (31/10).
Abdurrohim mengatakan, retakan tanah sudah terjadi sejak 2018. Dan sekarang pergerakannya semakin parah, membuat masyarakat berada di bawah tebing harus mengosongkan rumah mereka ketika jelang malam tiba.
"Kami sering kali meminta warga yang berada di bawah tebing harus tetap waspada, karena pergerakan tanah sudah semakin meluas. Jika terjadi hujan dipastikan longsor. Namun, berbagai upaya itu telah dilakukannya dengan penutupan lubang menggunakan pasir di kedalaman 5 meter," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan menjelaskan petugas langsung meminta warga tinggal di sekitar makam untuk pindah ke tempat yang lebih aman.
baca juga: Desa di NTT Butuh Jaringan Internet
"Kami meminta masyarakat tetap menigkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Terutama saat hujan turun sering kali terjadi longsor dan pergerakan tanah. Jadi ketika terjadi hujan itu, masyarakat supaya mengosongkan rumahnya untuk mewaspadai kejadian," kata Tubagus Agus. (OL-3)
Pergerakan tanah sudah makin meluas dan membuat kerusakan rumah bertambah. Tercatat ada 110 Kepala Keluarga (KK) atau 279 jiwa terdampak.
Selain puluhan rumah terdampak, pergerakan tanah ini juga merusak fasilitas umum, seperti masjid dan bahkan jalan akses kampung terputus.
Berdasarkan catatan sementara, sekitar 50 kepala keluarga atau lebih dari 150 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini.
Puluhan rumah warga di Kampung Cigintung, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, rusak berat akibat fenomena pergerakan tanah.
Lima rumah di Kampung Babakan Mekar, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, Tasikmalaya, rusak berat akibat bencana pergerakan tanah.
"Ini merupakan akumulasi karena beberapa bulan terakhir curah hujan cukup tinggi. Sampai sekarang kami masih mewaspadai potensi pergerakan tanah susulan,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved