Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kalsel Naikkan Status Tanggap Darurat Karhutla

Antara
27/9/2019 20:55
Kalsel Naikkan Status Tanggap Darurat Karhutla
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di jalan lingkar selatan yang diselimuti kabut asap pekat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.(ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan menaikkan status dari siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi tanggap darurat karhutla.

Kebijakan di provinsi itu diambil setelah tiga kabupaten di Kalsel menyatakan tanggap darurat karhutla yaitu Kota Banjarbaru,  Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan Kabupaten Balangan.  

"Badan Lingkungan Hidup Daerah sempat menyatakan udara di sekitar Bandara Syamsudin Noor sangat tidak sehat akibat terpapar asap, jadi sekarang statusnya jadi tanggap darurat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin, di Banjarbaru, Jumat (27/9).

Dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diprediksi musim penghujan akan terjadi pada akhir Oktober 2019 mendatang.  

"Sehingga masih ada satu bulan ke depan harus kita amankan dari kebakaran lahan yang berdampak kabut asap," katanya.


Baca juga: Cadangan Migas kian Terbatas, Pemerintah Diminta Berhemat


Adapun konsekuensi dari status tanggap darurat tersebut, maka BPBD melakukan segala upaya dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada mengatasi karhutla.

Salah satunya menggandeng relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dan Damkar swasta sebanyak 60 armada untuk bersama-sama memadamkan
lahan terbakar di sekitar kawasan Guntung Damar dan Jalan Tegal Arum Banjarbaru yang lokasinya berdekatan dengan Bandara Syamsudin Noor.

Disinggung hujan yang mulai terjadi dua hari terakhir, Wahyuddin menyatakan itu hasil dari upaya hujan buatan yang dilakukan oleh petugas di provinsi tetangga yaitu Kalimantan Tengah.  

"Setiap harinya ada 4 ton garam ditabur di bibit-bibit awan di sana. Kebetulan posisi awan banyak terdapat di daerah Kalsel, maka penaburan garam dilakukan di perbatasan Kalteng dan Kalsel. Alhasil, di sini juga mendapat berkah hujan dan semoga hujan terus turun dan lahan gambut yang terbakar dapat padam permanen," katanya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik