Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PADA tanggal 28 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kereta Api Nasional. Hal ini karena tepat pada tanggal 28 September 1945 silam, Angkatan Muda Kereta Api berhasil mengambil alih Balai Besar Kereta Api Bandung dari tangan kolonial Jepang.
Atas aksi patriotik dan momen tersebut, maka 28 September ditetapkan sebagai Hari Kereta Api Nasional di Indonesia. Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI) yang saat ini bernama PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Salah satu momen berkesan dalam merayakan Hari Kereta Api Nasional yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perjalanan menggunakan kereta api itu sendiri.
Duduk sembari menyaksikan pemandangan alam, atau melihat suasana penumpang di kereta, atau sambil menikmati makanan khas restorasi kereta. Baik Kereta Priority, eksekutif, maupun kereta lokal atau commuter, masing-masing membawa kesan dan kenangan tersendiri.
Misalnya, KA Argo Parahyangan relasi Bandung-Gambir. Kereta ini melintas di jalur dengan bentang alam yang sangat indah. Baik disaksikan saat pagi hari begitu matahari terbit, maupun saat mulai senja. Kontur alam dengan perbukitan, sawah, dan sungai menjadi pemandangan yang memanjakan mata.
Apalagi, kereta ini melintas di atas Jembatan Cikubang yang tingginya 80 meter dan panjang 300 meter. Penumpang bisa menyaksikan lekukan-lekukan bukit bahkan air terjun kecil yang mengalir ke sungai.
Saat melewati Stasiun Purwakarta, penumpang bisa menyaksikan hal unik yakni kereta-kereta lama yang tertumpuk tinggi. Meski bukan area terbuka bagi penumpang, area ini kerap menjadi spot yang dinanti-nantikan karena menjadi pemandangan tersendiri. Tak jarang para penumpang mengambil foto dari tempat duduknya.
Lain lagi dengan KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi. Sepanjang perjalanan, penumpang akan dihidangkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa.
Selain pemandangan berpetak-petak sawah yang hijau dan perkebunan, ada juga pemandangan Laut Jawa yang bisa dinikmati dari jarak cukup dekat. Bahkan akan ada deburan ombak yang akan membuat penumpang merasa tidak bosan berjam-jam di dalam kereta.
Untuk kereta jarak dekat, ada Kereta Prambanan Ekpres yang menghubungkan Kutoarjo, Yogyakarta, dan Solo Balapan. Kereta komuter ini pun memiliki jalur yang cukup indah untuk dinikmati. Seperti Jembatan Progo dan jalur indah lainnya. Bahkan pemandangan persawahan dengan latar gunung-gunung yang indah.
Jika ingin pengalaman yang lebih berbeda, naik kereta kayu dengan lokomotif uap pun bisa dijajal di Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Bedono dan sebaliknya. Pemandangan persawahan dan indahnya Rawa Pening dapat disaksikan dari dalam kereta kayu yang masih terawat dengan baik hingga kini.
Lokomotif uapnya pun menjadi daya tarik tersendiri karena benar-benar menggunakan lokomotif uap yang menjadi bagian cagar budaya kereta api milik KAI. Lokomotif uap ini menggunakan kayu jati yang dibakar untuk memanaskan mesin uapnya. Saat menaikinya, penumpang akan merasakan seperti suasana perjalanan kereta era kolonial Belanda dulu.
Itu masih sedikit dari beberapa keseruan menikmati Hari Kereta Api Nasional. Bisa juga dengan mendatangi museum-museum kereta api seperti Museum Kereta Api Ambarawa, Museum Lawang Sewu, Museum Bondowoso, atau mengunjungi stasiun-stasiun dengan arsitektur indah yang masih dirawat hingga saat ini seperti Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Cirebon sambil menaiki kereta-kereta yang berhenti di stasiun-stasiun tersebut.
“Saat ini, KAI juga tengah mengerjakan reaktivasi jalur Cibatu-Garut. Cibatu dan Garut pun memiliki potensi alam yang sangat indah. Harapannya, saat jalur ini sudah bisa dioperasikan, pariwisata dan ekonomi daerah sekitar menjadi maju pesat,” ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.(OL-09)
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat pengguna Kereta Panoramic pada periode Januari hingga Mei 2025 mencapai 48.822 orang.
PT KAI mengimbau pelanggan ebih teliti menjaga barang bawaannya selama periode arus balik libur panjang Idul Adha dan cuti bersama 5–9 Juni 2025 agar tidak ada risiko tertinggal
Sabtu (7/6) sejak pagi ribuan penumpang kereta api baik kedatangan maupun keberangkatan, masih memenuhi sejumlah stasiun kereta api di Daop 4 Semarang.
Total terdapat 28 perjalanan kereta api penumpang yang akan beroperasi per hari selama masa libur panjang tersebut di wilayah Divre I Sumatra Utara.
Program ini merupakan bagian dari stimulus yang diberikan KAI untuk mendukung pergerakan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor transportasi.
Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan mengoperasikan 96 unit kereta rel listrik (KRL) baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved