Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Jamin Stok Pangan, Bulog Maumere Siapkan 167 Rumah Pangan Kita

Alexander P. Taum
25/9/2019 17:41
Jamin Stok Pangan, Bulog Maumere Siapkan 167 Rumah Pangan Kita
Operasi Pasar Bulog Maumere(MI/Alexander P. Taum)

KEMARAU Panjang yang melanda wilayah kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menyebabkan gagal panen. Kemarau berkepanjangan sejak bulan April 2019 itu, membuat para petani tidak bisa bercocok tanam.

Hal itu berpotensi menimbulkan dampak pada naiknya permintaan beras, tidak sedikit juga petani yang memilih untuk tidak menanam padi karena beresiko gagal panen.

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Subdivre) Maumere Marselina B.Rihi mengungkapkan persedian beras di Bulog Maumere 1.176 ton dengan persedian ini sudah bisa mencukupi untuk 3 bulan kedepan.

Untuk mengatasi kemarau panjang dan ketersedian beras saat petani gagal panen, Bulog setempat menggelar Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OPJBP) sehingga beras tersebut bisa dijual melalui mobile dan sekaligus operasi pasar khusunya beras.

Tak tanggung-tanggung, Bulog setempat pun menyediakan 167 Rumah pangan Kita guna melayani kebutuhan pembelian beras dengan harga murah itu.

Baca juga : Stok Habis, Operasi KPSH di Flotim Tanpa Terigu dan Gula Pasir

“Memang saat petani tidak produktif, kebutuhan beras meningkat. Sehingga Operasi pasar Cadangan Beras Pemerintah (OPJBP) sedikit mengobati kekecewaan petani yang gagal panen di Sikka ini. Para petani yang agal panen bisa membeli beras dnegan harga murah,” ujar Marselina B.Rihi, ditemui Media Indonesia di ruangan kerjanya, Rabu (25/9) siang.

Selain Operasi pasar Cadangan Beras Pemerintah (OPJBP), Bulog Sub Divre Maumere menggelar operasi pasar menjamin Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH), dengan mejual beras jenis Medium disesuaikan dengan Peraturan Menteri Perdagangan No.57 mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium untuk wilayah NTT dengan harga Rp9.950.

“Jadi kami tetep menganjurkan kepada mitra untuk menjual di bawah HET, dan ini diperutukan untuk semua masyarakat, HET sudah merupakan ketentuan pemerintah melalui perdagangan untuk wilayah NTT bahwa beras medium sebesar Rp9.950, tapi kami juga menganjutkan untuk dijual dibawah HET, untuk menekan inflasi," ungkapnya.

Bulog setempatpun menyediakan sebanyak 167 Rumah Pangan Kita (RPK) untuk bisa melihat Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras tersebut rutin dilaksanakan oleh Bulog Maumere, guna menjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras.

"Saat ini kita menjual dengan cara mobile ke pasar, seperti di pasar Alok kita langsung melakukan penjualan melalui mobile, kita juga akan mencaritau kecamatan mana yang punya jadwal hari pasarnya sehingga kita akan melakukan mobaile beras disitu",bebernya.

Untuk satu kali penjualan tergantung permintaan masyarakat. Dalam 1 bulan, Bulog Sub Divre Maumere mampu menjual 50 ton beras dan itu dipastikan habis.

"Warga dapat langsung membeli kebutuhan pokok melalui sarana penjualan Bulog dan juga di 167  rumah pangan kita yang tersebar di wilayah kabupaten sikka dan harganya sama seperti yang sudah ditetapkan pemerintah, selam ini belum ada kendala semua masih berjalan dengan aman",pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik