Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
KEKERINGAN yang semakin meluas di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) membuat BPBD setempat mulai mengeluarkan alokasi dana dari APBD Perubahan. Pasalnya, stok air bersih yang dianggarkan lewat APBD induk telah habis. Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Ariono Poerwanto mengatakan sampai sekarang kekeringan semakin meluas dan melanda 60 desa di 19 kecamatan.
"Alokasi anggaran melalui APBD induk sebanyak 1.000 tangki sudah habis tersalurkan. Saat ini, BPBD mulai menggunakan dana APBD perubahan. Sebab, telah diputuskan adanya tambahan stok air bersih hingga 1.500 tangki untuk memenuhi kebutuhan warga sampai akhir musim kemarau," jelas Ariono, pada Minggu (15/9).
Menurut Ariono, warga yang mengalami kekeringan telah mencapai 14,5 ribu keluarga atau lebih dari 51 ribu jiwa. Mereka tersebar merata di 19 dari 27 kecamatan yang ada di Banyumas.
"Kekeringan tahun sekarang memang lebih parah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Karena sampai kini, BPBD telah menyuplai sebanyak 5,3 juta liter air bersih. Daerah yang paling parah dilanda kekeringan adalah Kecamatan Sumpiuh, karena ada 11 desa alami krisis air bersih," ujarnya.
baca juga:PLN Mampu Tekan Tunggakan Listrik di Nias Hingga 95%
Sedangkan desa yang paling banyak disuplai air bersih adalah Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati sebanyak 86 tangki dan Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh dengan 68 tangki air bersih.
"Pendistribusian air bersih masih akan terus kami lakukan hingga akhir kemarau," kata Ariono. (OL-3)
Gelombang panas, terutama pada siang hari, mempercepat penguapan air dari daun dan tanah, menurunkan ambang kekeringan.
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved