Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PASCADITETAPKAN sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur dan sedang dalam perburuan Polri bersama Interpol, Veronica Koman diketahui masih aktif menggunakan Twitter.
Setidaknya sejak ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (4/9) sampai Kamis (5/9) pagi, Koman mengunggah empat cicitan melalui akun Twitter @VeronicaKoman.
Koman misalnya, Rabu (4/9) meretweet postingan wartawan ABC Australia David Lipson.
Melalui akun Twitter @davidlipson, Lipson menulis, "Breaking: East Java Police police name "VK" as a suspect for incitement, spreading hoax and (the crime of) separatism re Papua protests. Request to Interpol to track her down. We understand it is @VeronicaKoman She's been widely used by media as source of videos from Papua."
Selain itu, Koman juga diketahui meretweet postingan UN Human Rights Asia melalului akun @OHCHRAsia.
"@mbachelet on #Papua and #WestPapua: "There should be no place for such violence in a democratic and diverse #Indonesia, and I encourage the authorities to engage in dialogue with the people of Papua and West Papua on their aspirations and concerns."
Baca juga: Polda Jatim Gandeng Interpol Buru Veronica Koman
Koman juga sempat mengunggah peristiwa yang terjadi di Merauke pada Rabu (4/9).
"4/9/19 Merauke, West Papua. Around 20 West Papuans arrested for distributing leaflets on fighting racism," cicit Koman.
Dan postingan lain Koman adalah tentang penetapan kader Perindo sebagai tersangka makar karena diketahui membawa bendera bintang kejora.
"The seventh person charged with treason since the current West Papuan uprising began. Police say she was found carrying 1,500 small Morning Star Flags," cicit Koman.
Polri akan bekerja sama dengan Interpol untuk melacak keberadaan Veronica Koman (VK) karena diduga berada di luar negeri. Veronica sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka akibat provokasi yang dilakukannya melalui media sosial terkait Papua. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved