Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin meminta kepada kader Ansor dan Banser harus menjadi dinamo untuk menggerakkan semua pihak.
"Karena GP Ansor adalah gerakan, maka Ansor harus bergerak dan mampu menjadi dinamo. Dinamo itu mampu menggerakkan semua, beda dengan
gasing, dia hanya bergerak sendiri. Jangan jadi seperti gasing. Bukan hanya berputar-putar, tapi jadi dinamo yang bisa menggerakkan semuanya," ujar Ma'ruf Amin, yang juga pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi, Serang, Banten, ini.
Pada acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Angkatan VII yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Tanara, Serang, Banten, Selasa (3/9), Ma'ruf berpesan agar Ansor dan Banser tetap membela agama dan negara.
"Membela agama dalam pengertian mengawal agama supaya tidak dipahami secara salah. Membela negara berarti juga bahwa negara ini dibangun atas dasar konsensus nasional, di mana penyampaian aspirasi tidak boleh keluar dari kesepakatan," tuturnya.
Dia sependapat kader Ansor mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk menumbuhkan potensi ekonomi umat, seperti melahirkan startup atau jaringan rintisan yang bisa mengonsolidasikan potensi Nahdlatul Ulama.
Baca juga: Kendalikan Kualitas Udara, Pemkot Denpasar Gelar Uji Emisi
Pembukaan PKN tersebut juga dihadiri jajaran Mustasyar PBNU, di antaranya KH Ma'ruf Amin, KH Mustofa Bisri, Abuya Muhtadi Dimyathi, TGH Turmudzi, serta KH Machasin. Selain jajaran Mustasyar, pembukaan juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj serta sejumlah pejabat di lingkungan TNI/Polri, dan Pemda Banten.
Dalam pembukaan di pesantren asuhan Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin ini, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, PKN dilakukan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan, mencetak kader yang penuh integritas, dan profesional.
"Kiai Mustofa menyampaikan pesan kepada Ansor dan Banser, Kalau ada yang merendahkan Ansor dan Banser tidak usah kecil hati. Sebab Ansor dan Banser raksasa. Mereka kecil. Tidak ada alasan yang besar, raksasa, itu takut pada yang kecil," tegasnya.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam pidatonya juga berpesan kepada Ansor agar berani mengatakan iya jika itu memang benar, dan berani mengatakan tidak pada sesuatu yang bathil. Kepada Ansor dan Banser, Kiai Said berpesan empat hal agar Ansor dan Banser tetap berlaku profesional dan proporsional.
"Kedua, Ansor juga harus mampu membangun jaringan kerja sama dengan berbagai pihak. Ketiga, juga harus menguasai teknologi, dan terakhir harus bertanggung jawab terhadap nasib NU dan Ansor sendiri," tegasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved