Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEBAKARAN hutan mulai terjadi di wilayah kerja Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat, Jawa Tengah (Jateng) tepatnya di petak 73 di Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung, Cilacap. Kebakaran sempat melanda areal semak belukar dan hutan pinus seluas 3 hektare (ha).
Peristiwa itu terjadi Selasa (16/7) sore dan terjadi hingga petang hari. Pemadaman dilakukan oleh sekitar 20 personel Perhutani dibantu anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan masyarakat lainnya. Kejadian kebakaran berhasil dipadamkan pada petang hari.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan penyebab kebakaran belum dapat diketahui dan kerugian masih dihitung.
"Untuk kerugiannya, tentu Perhutani KPH Banyumas Barat yang dapat menghitungnya," jelas Tri Komara.
Sementara Perhutani KPH Banyumas Timur telah memetakan titik-titik wilayah hutan yang rawan kebakaran dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kebakaran hutan. Selain itu, Perhutani juga sudah memasang papan larangan supaya tidak membuat api yang dapat memicu kebakaran hutan.
Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan Meluas di NTT
Administrator KPH Banyumas Timur Didiet Widhy Hidayat mengatakan dari luasan hutan 46 ribu hektare (ha) lebih, ada sejumlah daerah yang rawan kebakaran hutan.
"Pemetaan telah kami lakukan dan hampir di setiap wilayah kabupaten di wilayah kerja KPH Banyumas Timur ada daerah rawan kebakaran. Baik di Banyumas, Purbalingga, Cilacap maupun Banjarnegara," ungkapnya.
Ia menyebutkan wilayah rawan kebakaran ada di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sidamulih, Kalirajut, Jatilawang, Mandirancan, Kebasen, Kaliputih, Pengadegan dan Batur.
"Di wilayah rawan tersebut, kami sudah memasang papan larang agar masyarakat tidak membuat api di sekitar hutan," tuturnya.
Di sisi lain, lanjut Didiet, pihaknya juga meminta kepada para pendaki Gunung Slamet untuk tidak membuat perapian yang dapat memicu kebakaran.
"Sebab, kalau membuat perapian di sekitar lingkungan yang kering sangat potensial terjadinya kebakaran. Karena itulah kami imbau agar tidak membuat perapian atau api unggun. Nanti akan dibuatkan aturan khusus soal itu," pungkasnya.(OL-5)
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
Pada hari biasa, perahu beroperasi dari pukul 09.00-14.00 WIB. Pada akhir pekan, termasuk libur Nataru akan ditambah hingga pukul 18.00 WIB.
DI tepi jalan provinsi di Desa Jatisaba, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, puluhan perempuan berkumpul dengan menenteng beberapa botol minuman kapucino cincau.
KEGIATAN Ramadan yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas, Jawa Tengah, cukup semarak.
Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyumas, Jawa Tengah, dipastikan hanya akan diikuti satu pasangan calon.
Calon pemimpin (sebenarnya) tidak peduli terhadap isu kelompok marginal. Yang mereka pikirkan hanyalah kemenangan saja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved