Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SEBAGIAN besar rumah sakit di Kalimantan Selatan (Kalsel) belum memiliki izin operasional untuk penggunaanalat pembakaran limbah (insinerator). Untuk itu, Dinas Lingkungan HidupKalsel meminta agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)mempermudah proses perizinan insinerator bagi rumah sakit di daerah.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Ikhlas Indar, di Banjarmasin, kemarin. "Sebagian besar insinerator rumah sakit di Kalsel belum berizin, baru empat rumah sakit yang mempunyai izin, yaitu RSUD Ulin, RS Ciputra Mitra Hospital, RSUD Anshari Saleh.Ketiganya ada di Banjarmasin serta RSUD Balangan," ungkapnya.
Dinas Lingkungan Hidup Kalsel mencatat, hanya empat dari 47 rumah sakit yang memiliki izin operasional insinerator. "Bisa dibilang, rumah sakit selama ini melakukan pembakaran limbah medis tanpa izin," ujarnya.
Karena itu, sebagian rumah sakit tetap mengoperasikan insinerator walaupun belum mengantongi izin. Sebagian lainnya, memilih pihak ketiga untuk memusnahkan limbah medis mereka. Sebagai solusi, lanjut Ikhlas, pihaknya telah meminta KLHK agar mempermudah proses perizinan insinerator di daerah.
Dia menilai hal itu mendesak, karena setiap hari rumah sakit terus menghasilkan limbah medis yang harus dimusnahkan. Sebagai informasi, limbah medis yang dihasilkan rumah sakit, tergolong kategori limbah bahan beracun dan berbahaya (B3), sehingga terdapat syarat tertentu dalam proses pemusnahan agar tidak mencemari lingkungan dan membahayakan masyarakat.
Menurut Ikhlas, mayoritas rumah sakit di Kalsel belum mengantongi izin operasional insinerator karena terbentur sederetan persyaratan yang harus dipenuhi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muslim, membenarkan bahwa masih banyak rumah sakit belum mengantongi izin operasional insinerator. Namun, menurutnya, pihak rumah sakit di Kalsel telah mengolah limbah medisnya dengan baik. (DY/N-3)
KETUA Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Iing Ichsan Hanafi menekankan bahwa upaya untuk menekan angka kematian bayi baru lahir tidak bisa hanya bertumpu pada rumah sakit.
RSUD Dr. Soetomo memanfatkan penerangan dengan lampu sorot solar panel yang hemat energi dan efisien.
RUMAH Sakit Brawijaya berencana memperluas jangkauan layanan ke Pulau Jawa, bahkan daerah di luar Pulau Jawa di masa depan.
AXA Mandiri) menandatangani kesepakatan dengan EMC Healthcare untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dalam program Custom Clinical Pathway.
PEMERINTAH mendorong percepatan pembangunan layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah Indonesia seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG)
Sejak berdiri pada September 2023, Benih IVF Center telah melayani lebih dari 2.000 pasien dengan tingkat keberhasilan kehamilan di atas rata-rata nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved