Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMBEDAYAAN masyarakat sekitar lokais usaha PT. Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) diwujudkan lewat pendirian Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Anggrek.
Lewat KSM Anggrek, PT. KNI mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan limbah karung pembungkus amonium nitrat yang sudah tidak terpakai sebagai bahan baku utama pembuat tas,
Dari hasil pembuatan tas tersebut, Hartono, Ketua KSM Anggrek sukses menyekolahkan anaknya hingga meraih gelar Sarjana Kebidanan di Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan.
Goverment, Community Relation & GA Dept. Head. PT. Kaltim Nitrate Indonesia Rheza Zacharias K mengatakan, Hartono memiliki kesabaran dan keuletan dalam mengolah limbah plastik dan mendesainnya menjadi tas jinjing serta memasarkan sendiri hasil produksinya ke berbagai perusahaan dan instansi pemerintah.
Baca juga : Pelajaran Berharga Dari Studi Banding Pascatambang ke Jepang
"Usaha itu terbukti tak sia-sia dan kini membuahkan hasil yang membanggakan dimana anaknya Neni Wahyuni kini berhak menyandang gelar S1," kata Rheza dalam keterangan tertulisnya.
Melihat kesuksesan Hartono, Rheza mengatakan, pihaknya yang menjalankan usaha di Guntung, Bontang utara, Kota Bontang, Kalimantan timur, akan semakin memberi perhatian pada pemberdayaan masyarakat sekitar dan melakukan pendampingan yang berkelanjutan.
Seperti diketahui sebelumnya bekas kemasan atau karung pembungkus dari amonium nitrat yang dihasilkan oleh PT KNI sebelumnya memang menjadi limbah plastik yang tidak bernilai ekonomis dan dapat merusak unsur hara dalam kandungan tanah.
"Berawal dari program PNPM Mandiri pada 2012 lalu yang dibiayai oleh PT KNI dari alokasi dana CSR-nya, perusahaan terus fokus bagaimana mengelola limbah plastik menjadi berbagai aneka produk yang bernilai ekonomis," ujar Rheza.
Dengan digelontorkannya sejumlah dana CSR, pengadaan sarana dan prasarana, pembentukan Kelompok Swadaya Mandiri (KSN) serta berbagai pelatihan, lanjut Rahmat terus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan agar dapat mendaur ulang barang yang dirasa tidak bermanfaat menjadi souvenir dan tas kantong yang memiliki nilai jual.
Setelah melalui serangkaian proses yang panjang, pada 2018, KSM Anggrek telah berhasil mengolah limbah plastik sebanyak 16 ton menjadi tas daur ulang dengan harga jual yang berkisar Rp15.000 hingga Rp20.000. (RO/OL-7)
Untuk BBM, tersedia cadangan dengan ketahanan 8-13 hari, sedangkan LPG memiliki ketahanan hingga 5 hari.
RACUN Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga jadi film horor terbaru Rizal Mantovani, yang total tahun ini setidaknya sudah menyutradarai enam judul horor.
Mentan memastikan semua intervensi yang diperlukan, seperti penyediaan sarana produksi, keterlibatan petani muda, dan teknologi pertanian modern, telah direncanakan dengan matang.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur menyebut jumlah Masyarakat Hukum Adat (MHA) di daerah itu kini menjadi tujuh.
KPK mengaku sudah pernah terbang dari Jakarta ke Kalimantan untuk mencari bukti kasus dugaan fraud di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Permata Borneo merangkul seluruh elemen masyarakat Desa Martadinata untuk berperan aktif dalam konservasi dan pengelolaan hutan secara bijaksana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved