Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
POLRES Sumenep, Jawa Timur mulai melakukan penyelidikan kasus tenggelamnya perahu motor Arin Jaya di Perairan Gili Iyang. Sebanyak 21 penumpang perahu meninggal dunia, 38 selamat dan satu orang lainnya masih hilang. Kepala Polres Sumenep, Ajun Komisaris Besar Muslimin, mengatakan penyelidikan dilakukan dengan menggali keterangan dari beberapa pihak, termasuk korban selamat.
"Kami belum bicara penyidikan. Masih pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan). Kesimpulan sementara, mengarah pada adanya unsur kelalaian," kata Muslimin, Kamis (20/6).
Diantara yang dikaji adalah kemungkinan adanya unsur kelebihan penumpang dengan melihat spesifikasi perahu yang digunakan serta kapasitasnya jika digunakan untuk mengangkut penumpang. Dalam pengumpulan bahan dan keterangan itu, kata Muslimin, pihaknya juga menyusun kronologi musibah tersebut secara detail. Mulai dari sebelum berangkat hingga terjadinya musibah.
"Selain itu, kami juga akan melihat adanya kemungkinan pelanggaran terhadap undang-undang pelayaran dalam kasus ini. Sebab, dalam kasus ini ada aktivitas yang berkaitan dengan pelayaran," katanya.
Ia menegaskan, belum memiliki kesimpulan karena masih proses penyelidikan. Setiap kesimpulan yang diperoleh, kata Kapolres, akan disampaikan ke masyarakat secara terbuka mengingat kasus tersebut mendapat perhatian yang tinggi dari masyarakat. Aktivis Forum Komunikasi Warga Pulau (FKWP) Sumenep, Amin Jakfar meminta pemerintah memperhatikan masalah tersebut dengan memperketat pengawasan terhadap transportasi laut tradisional.
Kasus tenggelamnya Arin Jaya, bukan kasus pertama kali di wilayah Sumenep. Setidaknya, kata Amin, dalam sepuluh tahun terakhir telah terjadi setidaknya tiga kali perahu motor tenggelam dengan korban jiwa hingga puluhan orang.
baca juga: Terkait PPDB, Ada Dugaan Pemalsuan Tanggal Surat Domisili
"Harus ada langkah dari semua pihak termasuk pemerintah agar kasus serupa tidak terjadi lagi," katanya.
Perahu Arin Jaya tenggelam di perairan Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Senin (17/6), dalam perjalanan menuju Pelabuhan Kalianget. Perahu tersebut mengangkut 60 orang termasuk awak perahu. (OL-3)
Hal yang perlu diinvestigasi yakni umur kapal, kapan terkahir naik dok untuk perbaikan atau maintenance, ada kemungkinan pompa mengalami kerusakan dan pompa tidak ada cadangan.
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya harus menjadi peringatan serius bagi sektor transportasi laut, terutama di jalur Ketapang-Gilimanuk.
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
Mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci sebelum akhirnya ditemukan di sekitar Pantai Cekik, tak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved