Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Menteri LHK Bantu Tiga Unit Penjernih Air

Arnoldus Dhae
20/6/2019 13:29
Menteri LHK Bantu Tiga Unit Penjernih Air
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya(MI/Mohamad Irfan )

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya memberikan bantuan penjernih air untuk Kota Denpasar, Bali, Kamis (20/6). Menteri Siti juga meresmikan pengoperasian tiga unit penjernih air ini, yang telah dipasang di kawasan Sunfai Badung, Taman Kumbasari, Denpasar. Peresmian itu dilakukan Siti Nurbaya saat mengunjungi Pasar Badung, Taman Kumbasari, dan Tukad Badung.

Menurut pengawas pemasangan alat ini, Johan dari Kementerian LHK bahwa pemasangan alat ini dilaksanakan selama dua hari sesuai dengan pasokan listrik yang ada. Alat tersebut memerlukan listrik 400 watt. Johan mengatakan cara kerja alat ini yaitu menghidupkan bakteri atau plankton penjernih air, untuk menambah kualitas udara dalam air.

"Pada alat ini ada generator oksigen dan ozon. Kedua zat ini diolah dan masuk ke pompa. Nanti pompa menyemprotkan nano atau mikro dari percampuran itu dengan jaraknya kurang lebih 20 meter," jelas Johan.

Penjernihan ini menggunakan konsep ekoriparian yang bertujuan mengembalikan sungai sebagai sumber kehidupan, dan menjadikan sungai sebagai halaman depan tempat publik berinteraksi. Sebelum di Denpasar, hal ini sudah diterapkan di Sungai Ciliwung ruas Srengseng Sawah, DKI Jakarta, Sungai Cidadap (Anak Sungai Citarum) Jawa Barat, Danau Maninjau Sumatra Barat, Danau Toba Sumatra Utara serta Situ Pladen Kota Depok. Teknologi pemulihan kualitas air nano bubble yang dapat diterapkan langsung pada badan air adalah Teknologi Plasma Nano Bubble yang dikembangkan oleh Balai Pengembangan Instrumentasi, LIPI.

Teknologi tersebut terdiri dari dua sub-sistem, yaitu Plasma Generator dan Nano Bubble Generator. Pada permukaan air, pengumpul oksigen (oxygen collector) menangkap udara dan mengambil unsur oksigen. Oksigen kemudian masuk ke plasma generator, lalu sebagian oksigen diubah dalam bentuk ozon. Setelah itu, ozon (O3) dan oksigen (O2) tersebut dinjeksikan atau dialirkan melalui nano nozzle ke kolom air sebanyak 10 litter per menit, berbentuk partikel berukuran mikro dan nano.

Tujuannya, ozon bisa menguraikan bau dan zat organik serta membunuh bakteri patogen. Sedangkan nano bubble generator berfungsi untuk menambah oksigen terlarut dalam kolom air sebanyak 22 meter kubik per jam. Sehingga dapat mengaktifkan mikroorganisme pengurai yang hidup di kolom air maupun sedimen.

baca juga: Panitia PPDB Tidak Boleh Minta Pungutan

Oksigen berukuran nano tersebut di laboratorium dapat bertahan dalam kolom air sampai 30 hari, berbeda dengan masa hidup gelembung oksigen dari aerator biasa yang hanya berapa menit. Kadis PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta berterima kasih kepada pemerintah melalui Menteri LHK dengan bantuan alat penjernih air tersebut.

"Alat ini untuk mendukung kualitas air yang baik di Sungai Badung ini. Saya minta masyarakat ikut menjaha bersama dan tidak membuang sampah di hulu sungai," kata Sidarta. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya