Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PREDIKSI puncak arus balik tahun ini terjadi pada H+4/H+5 Lebaran tidak meleset. Di Pesisir Selatan (Pesel), Sumatra Barat, hingga kemarin terjadi kemacetan hingga 12 kilometer (km).
Arief, yang berangkat dari Air Haji (Pesisir Selatan) menuju Padang terjebak macet sejak Kelok Jariang di Bungus Teluk Kabung sampai Gauang, kawasan Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, sejauh 12 km.
“Sekitar pukul 16.45 di Ke-lok Jariang dan baru sampai di Gauang pukul 20.20 WIB. Jarak 12 km kami tempuh lebih dari 4 jam,” ujarnya.
Menurutnya, kemacetan terjadi satu arah dari Pesisir Selatan. Sebaliknya, arus lalu lintas dari arah Padang relatif lancar. Ini adalah titik macet kelima yang dialami Arief dalam perjalanan dari Air Haji, Kabupaten Pesisir, menuju Padang. Air Haji berjarak sekitar 169 km di selatan Padang.
Selain menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan dan Padang, jalur ini merupakan jalan lintas barat Sumatra yang menghubungkan Sumbar dan Bengkulu.
“Biasanya, waktu tempuh paling lama 4 jam. Tadi, berangkat pukul 09.00 dan sampai di rumah pukul 21.00 WIB. Dikurangi istirahat makan dan salat sekitar 1 jam, berarti 11 jam,” ungkapnya.
Sementara itu, terpantau pemudik arah Jakarta yang melewati jalur tengah menuju Tol Trans-Jawa mengalami puncaknya mulai Sabtu hingga Minggu (8-9/6).
Bahkan, Polres Banyumas menerapkan rekayasa lalu lintas agar kendaraan tidak melewati jalur tengah antara Ajibarang dan Bumiayu menuju ke Tol Trans-Jawa karena terjadi kemacetan. Kendaraan dari arah Purwokerto yang akan melewati jalur Ajibarang-Bumiayu dialihkan di simpang tiga Ajibarang.
“Karena terjadi penumpuk-an kendaraan di Bumiayu, Brebes, maka Polres Banyumas mengalihkan arus lalu lintas dari Purwokerto ke Jakarta melewati Bandung. Di simpang tiga Ajibarang, kami mengarahkan ke arah selatan menuju Wangon lalu menuju Lumbir,” jelas Kepala Polisi Jaga Simpang Ajibarang, Inspektur Satu Mufti Is Efendi, kemarin.
Untuk arus balik melalui jalur selatan Jawa terpantau padat merayap, khususnya di Lingkar Gentong atas menuju arah Bandung dan Jakarta. Kepadatan arus kendaraan telah terjadi sejak dini hari. Padahal kepolisian sudah menerapkan sistem satu arah (one way) sejak kemarin.
Volume kendaraan arus balik pada H+5 (Minggu, 9/6) melalui ruas tol Ngawi-Solo meningkat ketimbang sehari sebelumnya. Dari catatan sampai 7 Juni, ada kenaikan 197,43%, atau terdapat LHR beban ruas tertinggi yang mencapai 60.413 kendaraan.
“Kami prediksikan H+5 ini menjadi puncak arus balik melalui Tol Trans-Jawa ruas Ngawi-Solo,” tutur Dirut PT Jasa Marga Solo Ngasi (JSN) Ari Wibowo, kemarin.
Puncak arus balik berkereta api juga terjadi kemarin. (LD/AD/WJ/BB/RS/JS/UL/N-2)
Menjaga kebersihan area kewanitaan saat mudik menjadi penting. Tidak hanya menjaga kesehatan, juga membuat nyaman perjalanan. Simak tips berikut.
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) memperkirakan bakal terjadi dua kali puncak arus mudik dan balik, saat perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru 2024 di wilayah Jabar.
Pada saat malam Tahun Baru, sesuai kesepakatan dengan Polres Bogor, akan diterapkan car free night
Berdasarkan prediksi puncak arus balik libur natal dan tahun baru terjadi pada hari ini, Senin (1/1).
Titik kemacetan terjadi di hampir seluruh ruas jalan mulai dari Jalan Raya Lembang, Jalan Tangkuban Parahu, Jalan Maribaya, Jalan Kolonel Masturi hingga jalur alternatif
Contra flow mulai diberlakukan pada Kamis (8/2) sekitar pukul 09.40 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved