Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Polisi Terus Kejar Provokator Konflik di Buton

Antara
07/6/2019 08:25
Polisi Terus Kejar Provokator Konflik di Buton
Kapolda Sultra, Brigjen Pol Irianto (tengah) bertemu beberapa warga yang menjadi korban pembakaran rumah di Desa Gunung Jaya, Buton, Sultra(Antara)

APARAT kepolisian masih mengejar provokator terjadinya pengrusakan dan penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan terbakarnya puluhan unit rumah warga dua desa, di Kecamatan Siotapia, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Goldenhart mengatakan penyidik sedang mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap pelaku pembakaran rumah dan penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

"Prioritas menenangkan warga agar tidak terhasut informasi yang meresahkan. Polisi bekerja mengumpulkan bukti, termasuk mengorek informasi dari saksi yang menyaksikan peristiwa memilukan tersebut," kata Goldenhart, Kamis (6/6) malam.    

Konflik antarwarga Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya yang menyebabkan seorang meninggal dunia, dua orang luka-luka dan 87 rumah terbakar. Dipastikan ada oknum pelaku yang harus bertanggungjawab.   

"Setiap peristiwa pasti ada yang melatarbelakangi. Polisi dibantu masyarakat sedang merangkum bukti-bukti untuk mengungkap siapa oknum provokator dan pelaku pengrusakan rumah warga hingga pelaku penganiayaan yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia," tegasnya.

Polisi dan TNI kini dikerahkan untuk meredam konflik di dua desa tersebut. Saat ini suasana sudah kondusif. Namun aparat keamanan terus bersiaga.

baca juga: Incar Irving, Nets Kosongkan Ruang Gaji

Informasi yang dihimpun penyelidik bahwa motif konflik yang mengakibatkan 87 rumah terbakar adalah sekelompok pemuda Desa Sampuabalo menggelar konvoi kendaraan bermotor serangkaian malam takbiran Idul Fitri memancing ketersinggungan warga Desa Gunung Jaya.   Kesalahpahaman warga dua desa berlanjut keesokan harinya atau seusai salat Idul Fitri hingga terjadi pembakaran puluhan unit rumah warga setempat.   

Goldenhart menambahkan korban meninggal dunia dari pertikaian warga dua desa sebanyak satu orang dan luka-luka dua orang karena disasar busur dan senjata tajam parang.   

"Kami imbau warga yang bertikai untuk menahan diri. Kepolisian, TNI serta pemerintah daerah terus berupaya membangun rekonsiliasi demi kepentingan dan keselamatan warga," pungkasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya