Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Bentrokan Warga di Sulawesi Tenggara, 87 Rumah Terbakar

Ilham Pratama Putra
06/6/2019 13:45
Bentrokan Warga di Sulawesi Tenggara, 87 Rumah Terbakar
Bentrokan di Sulawesi Tenggara(youtube)

BENTROKAN antarwarga pecah di Buton, Sulawesi Tenggara. Konflik antara warga Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabaloini itu mengakibatkan 87 rumah terbakar.

Kejadian ini bermula saat 40 pemuda Desa Sampuabalo konvoi dengan 20 motor pada Selasa (4/6) malam. Saat konvoi, teriakan provokatif terdengar. Konvoi itu membuat masyarakat Gunung Jaya terganggu.

"Massa yang melakukan konvoi berteriak dengan kata-kata, 'Kita serang Gunung Jaya.' Kemudian terjadi pelemparan ke arah rumah-rumah warga Gunung Jaya," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Golden Hart, Kamis (6/6).

Masyarakat Desa Gunung Jaya yang tidak terima sikap ini melawan. Polisi pun mencoba melerai masyarakat yang bertikai.

Baca juga: Basarnas Ambon Pantau Pencarian Korban KM Lintas Timur

Sempat mereda, masyarakat Desa Sampuabalo kembali datang ke Gunung Jaya pada Rabu (5/6) pukul 14.30 WITA. Saat itulah aksi pembakaran terjadi.

"Massa dari Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya dan melakukan aksi pembakaran rumah Warga Desa Gunung Jaya dengan menggunakan bom molotov yang dilempar ke arah rumah warga," ujar Harry.

Keributan tersebut akhirnya dapat diredam pada pukul 16.21 WITA.

"Satu peleton Dalmas (Pengendalian Mass) tiba di TKP (tempat kejadian perkara) dipimpin Wakapolres Kompol Arnaldo Von Bullow untuk mengamankan situasi," lanjut Harry.

Kejadian tersebut menyebabkan satu orang Desa Kuraa, La Yasi, mengalami luka di bagian pergelangan tangan kanan akibat terkena sabetan.

Aksi itu juga menyebabkan 87 rumah, satu mobil pick up, serta empat sepeda motor hangus terbakar.

"Aparat masih bekerja untuk amankan TKP, lakukan pemulihan pascakejadian. Untuk terduga penyerang masih dalam penyelidikan. Kerugian masih dalam pendataan," ujar Harry. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya