Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Rezeki Tahunan Perajin Selongsong Ketupat Lebaran

Liliek Dharmawan
03/6/2019 13:04
Rezeki Tahunan Perajin Selongsong Ketupat Lebaran
Puluhan perajin selongsong ketupat menjamur di Pasar Wage Purwokerto, Jawa Tengah pada H-3 Idul Fitri 1440 H/2019 M.(MI/Liliek Dharmawan )

HIRUK pikuk jalan keliling di Pasar Wage, Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) tak membuat sejumlah ibu yang duduk di depan toko kelontong terganggu. Mereka tetap saja berkonsentrasi kerja. Dengan cekatan, tangannya menganbil selembar janur atau daun pohon kelapa berwarna kuning. Kemudian dibentuklah selongsong sebagai wadah ketupat Lebaran.

"Kalau sudah ahli, dalam jangka waktu satu menit sudah bisa merampungkan pembuatan selongsong ketupat Lebaran. Tetapi rata-rata 2-3 menit untuk membuat satu selongsong. Sehingga kalau satu jam, antara 30-60 buah selongsong ketupat Lebaran per orang. Kecepatan pembuatannya bergantung masing-masing orang," kata Diah, 53, yang duduk lesehan sambil  terus bekerja pada Senin (3/6).

Tak hanya Diah, tetapi juga ada para ibu lainnya seperti Lastri, 45, serta Beti, 47, bahkan ada anak kecil yang ikut orang tuanya, Gladis, 11. Gladis terlihat membantu orang tuanya untuk membuat selongsong ketupat.

"Iya, saya ikutan ke sini. Daripada di rumah tidak ada kegiatan, lebih baik ikut ke pasar sambil membuat selongsong ketupat seperti ini. Kalau ada kegiatan seperti ini, rasa lapar tidak terasa," ungkap Gladis.

Perajin lainnya, Beti, 47, menuturkan kalau rata-rata perajin ketupat yang ke Pasar Wage merupakan warga Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor. Jaraknya sekitar 15 kilometer (km) dari rumah mereka ke pasar terbesar di Kota Purwokerto itu.

"Kami datang ke Pasar Wage dengan menggunakan sepeda motor. Yang penting sampai di sini, terus minta izin sama pemilik toko kelontong agar diperbolehkan duduk di depan. Alhamdulillah tadi diizinkan, jadi bisa duduk di sini," ungkapnya.

Beti mengaku bersama Diah ke Pasar Wage pada Senin (3/6) pagi sekitar jam  07.00 WIB. Mereka biasanya memang menjual selongsot ketupat Lebaran pada H-2 dan H-1 Lebaran. Supaya janurnya masih tetap bagus warnanya, tidak layu.

"Kalau terlalu lama, maka janur kuningnya bisa layu dan tidak bagus. Karena itulah, kami datang ke sini mendekati Lebaran. Setidaknya dua hari menjelang Lebaran," katanya.

Perajin lain, Ridin, 37, mengatakan kalau dirinya menjual selongsong ketupat Lebaran harganya Rp7 ribu per ikat, isi 10 selongsong.

"Tahun ini, harga selongsong ketupat Rp7 ribu per ikat. Atau kalau per biji  dijual antara Rp700 hingga Rp800. Hampir seluruh perajin mematok harga yang sama, supaya pembelli tidak bingung," kata Ridin.

Ia menambahkan biasanya para perajin juga harus membeli bahan baku janur kuning dari warga lainnya.

"Kami tidak memiliki janur yang cukup, sehingga harus membeli. Harga janur dalam satu lembar panjang daun mencapai Rp10 ribu. Biasanya, satu daun panjang mampu menghasilkan 50-60 selongsong ketupat Lebaran," ujarnya.

baca juga: H-2 Lebaran Harga Daging Sapi Rp140.000 per Kg

Salah seorang pembeli asal Kelurahan Arcawinangun, Purwokerto Timur, Dian, 38, mengatakan dirinya lebih memilih membeli selongsong ketupat jadi daripada harus membuat sendiri.

"Paling kebutuhan selongsong ketupat maksimal 20 buah, sehingga tidak perlu repot-repot membikin sendiri. Cukup ke sini beli yang sudah jadi. Apalagi, harganya cukup murah, Rp7 ribu dapat satu ikat isi 10 selongsong. Sehingga kalau butuh 20 selongsong, harganya cuma Rp14 ribu," terang Dian. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik