Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEBAGAI institusi pendidikan dan penelitian di bidang astronomi, Observatorium Bosscha rutin melaksanakan kegiatan pengamatan bulan sabit muda hampir setiap bulannya.
Akan tetapi, pada awal bulan Juni 2019 atau tepatnya saat memasuki peralihan dari bulan Ramadan ke bulan Syawal 1440 H, observatorium yang terletak diLembang, Kabupaten Bandung Barat ini tidak akan melakukan pengamatan seperti biasa.
Alasannya, pada hari Senin (3/6) atau bertepatan dengan tanggal 29 Ramadan 1440 H, konjungsi matahari-bulan terjadi pada pukul 17:01:56 WIB dan matahari terbenam pada pukul 17:40:01 WIB.
Bulan sabit muda yang terbentuk setelah matahari terbenam atau hilal memiliki perbedaan ketinggian dari matahari sebesar 0o 6' 13.9'', elongasi sebesar 2o 48' 24.7'' dan usia bulan sebesar 38 menit 4 detik.
Kepala Observatorium Bosscha, Premana W. Premadi menyebutkan, posisi tersebut menyebabkan bulan terbenam hampir bersamaan dengan terbenamnya matahari. Dengan demikian, pihaknya tidak akan lakukan pengamatan hilal sebagai pertanda masuknya awal bulan Syawal.
"Berdasarkan parameter tersebut, hilal dipastikan akan amat sulit diamati di Observatorium Bosscha. Oleh karena itu, kami putuskan tidak melakukan pengamatan hilal menjelang Bulan Syawal 1440 H," kata Kepala Observatorium Bosscha, Premana W. Premadi, Minggu (2/6).
Baca juga: Sidang Isbat Awal Syawal 1440 H Digelar 3 Juni
Menurut dia, peralihan bulan pada kalender Hijriyah akan ditandai dengan peristiwa ijtimak atau konjungsi. Dalam hal ini, konjungsi adalah peristiwa ketika matahari dan bulan berada pada satu garis ekliptika.
Premana menjelaskan, tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada pemerintah yang berwenang, jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat.
"Pihak yang menentuan awal Ramadhan dan Syawal di Indonesia adalah pemerintah, melalui proses sidang itsbat," jelasnya. (A-4)
Sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah berlangsung Selasa (27/5) yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk menentukan Hari Raya Idul Adha
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengumumkan bahwa Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin (31/3)
Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Observatorium Bosscha Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (29/3) sore, hilal gagal terlihat
KEMENTERIAN Agama menggelar Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1446 Hijriyah, di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Sabtu (29/3/2025).
Menteri Agama Nasaruddin Umar berharap Ramadan kali ini membawa energi positif bagi perjalanan bangsa.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved