Sudah Enam Bulan Jalur Beureuneuen-Tangse Putus

Amiruddin Abdullah Reubee
21/5/2019 10:58
Sudah Enam Bulan Jalur Beureuneuen-Tangse Putus
Jalur nasional Beureuneuen-Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh yang terputus enam bulan lalu akibat banjir, hingga kini belum diperbaiki.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

JALUR nasional Beureuneuen-Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh yang rusak dan putus diterjang banjir sekitar enam bulan lalu, hingga sekarang belum diperbaiki.

Sekitar 50 meter badan jalan di Desa Blang Bungong, Kecamatan Tangse putus total, dan tidak bisa dilalui saat terjadi luapan atau arus deras.

Padahal ruas jalan tersebut merupakan jalur mudik yang menghubungkan Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil. Jalur tersebut merupakan jalur alternatif menghubungkan Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh dengan enam kabupaten.

Pantauan Media Indonesia, hingga Selasa (21/5) tidak ada tanda-tanda perbaikan badan jalan yang langsung di bawah pemeliharaan pemerintah pusat tersebut.

Untuk melewati lokasi kerusakan itu, para pengendara motor atau mobil harus turun melalui dasar sungai atau melewati bekas badan jalan yang sudah tergerus air bah. Kalau arus sungai sedang naik lalulintas dialihkan melalui jalur alternatif melewati permukiman penduduk.

baca juga: Warga Desa Poco Desak Pemerintah Tutup TPA Ncolang

"Kalau arus sungai deras dan lagi naik, setiap kenderaan tidak bisa melewati. Karena geografis wilayah Tangse dataran tinggi dan pengunungan pasti sangat sering terjadi hujan deras sehingga jalur ini tidak efektif lagi" kata Sofyan pengemudi minibus.

Pada saat gempa dan tsunami 2004, jalur nasional Beureunuen-Tangse, Kabupaten Pidie-Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat adalah satu-satunya jalur alternif yang menghubungkan kawasan barat dan selatan Aceh dengan wilayah utara, timur serta Banda Aceh. Sebab jalur besar Banda Aceh-Meulaboh yang merupakan lalu lintas andalan terputus total akibat gempa dan tsunami.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya