Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
DI hari pertama Ramadan, kemarin, kemacetan di Jembatan Suramadu membuat pening. Bisa memakan waktu lebih 2 jam hanya untuk menempuh jarak 5,4 km. Akibatnya, sebagian warga Madura yang akan menuju Surabaya memilih menggunakan kapal penyeberangan melalui Pelabuhan Kamal.
Kemacetan di jalur Suramadu sisi Madura disebabkan banyaknya warga Kabupaten Bangkalan, yang akan kembali ke Surabaya. Mereka baru saja mengikuti tradisi Nampanih, yakni tradisi warga daerah tersebut berpuasa di hari pertama Ramadan bersama keluarga besar di kampung halaman.
"Daripada terjebak macet, kami memilih menggunakan kapal penyeberangan. Selisih waktunya lumayan," kata Syamsuri, pengendara asal Kabupaten Pamekasan.
Suasana di Pelabuhan Kamal lebih ramai dari biasanya. Selain penumpang pejalan kaki, kendaraan yang masuk ke pelabuhan tersebut tidak hanya kendaraan roda dua, tetapi juga diramaikan kendaraan roda empat. "Memang lebih ramai jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Ini karena tradisi Nampanih di Bangkalan," kata Febriansah, petugas layanan tiket di pelabuhan tersebut.
Febri mengatakan, Pelabuhan Kamal masih menjadi pilihan warga yang akan menuju Surabaya, terutama saat terjadi kemacetan di jalur Suramadu.
Meski harus membayar tiket Rp6 ribu untuk kendaraan roda dua, Rp54 ribu untuk roda empat, dan Rp5 ribu untuk penumpang dewasa, serta membutuhkan waktu menyeberang hingga 30 menit, tetapi bagi sebagian penumpang masih lebih baik jika dibandingkan dengan terjebak macet.
Sejak Jembatan Suramadu mulai dioperasikan pada 2009, jumlah pengguna jasa penyeberangan di pelabuhan terbesar kedua di Madura setelah Pelabuhan Kalianget di Kabupaten Sumenep itu menurun drastis.
Jumlah kapal penyeberangan setiap trip berkurang menjadi hanya tiga armada, dari sebelumnya yang mencapai 12 armada feri. Kondisi itu semakin parah sejak Tol Suramadu digratiskan. Sementara itu, dermaga yang digunakan hanya satu dari lima dermaga yang ada, tiga dermaga di pelabuhan barat dan dua di pelabuhan timur.
"Saat ini untuk kapal feri hanya melayani warga di sekitar pelabuhan yang akan menyeberang ke wilayah sekitar Tanjung Perak atau warga yang ingin menyeberang sambil rekreasi. Kecuali terjadi kemacetan di jalur Suramadu, pelabuhan ini akan ramai," kata Febriansah.
Pada 26 Oktober 2018, menjadi catatan tersendiri masyarakat di empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, karena saat itu Presiden RI Joko Widodo menggratiskan penggunaan Jembatan Suramadu, penghubung Pulau Jawa-Madura. (Mohammad Ghazi/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved