Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
KORBAN banjir dan longsor yang terjadi di Provinsi Bengkulu terus bertambah. Data nasional dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (29/4) pukul 08.30 WIB, tercatat 29 orang meninggal dunia, 13 orang hilang, dua orang luka berat dan dua orang luka ringan.
"Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu 22 orang meninggal," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers, pada Senin (29/4).
Korban meninggal, kata Sutopo, akibat tanah longsor yang terjadi di kaki Gunung Bungkuk Kabupaten Bengkulu Tengah. Sementara korban meninggal lainnya terdapat di Kabupaten Kepahiang sebanyak tiga orang, Kabupaten Lebong satu orang dan Kota Bengkulu dua orang. Dari 29 orang meninggal dunia, 28 jenazah sudah berhasil diidentifikasi sedangkan satu jenazah masih dalam proses identifikasi.
Menurut Sutopo sebanyak 13 orang yang hingga kini belum ditemukan yaitu satu di Kabupaten Kaur, dua di Kota Bengkulu, dan 10 di Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban," katanya.
baca juga: Luapan Danau Dendam Tak Sudah Penyebab Banjir Bengkulu
Ribuan personil gabungan imbuhnya, masyarakat membantu dalam penanganan darurat. Di Bengkulu Tengah terdapat dua kecamatan masih terisolir yaitu Kecamatan Merigi Sakti dan Kecamatan Pagar Jati, karena akses jalan tertutup material longsor.
Sementara itu, dampak bencana lain adalah 12.000 jiwa mengungsi dan 13.000 jiwa terdampak. Adapun kerusakan fisik meliputi 184 rumah rusak, 7 unit fasilitas pendidikan, 40 titik insfrastruktur rusak/terendam (jalan, jembatan, oprit, gorong-gorong) yang tersebar di 10 kabupaten/kota, dan 9 lokasi sarana prasarana perikanan dan kelautan yang tersebar di 5 kab/Kota.
Menurut Sutopo, banjir sudah surut di sebagian wilayah dan menyisakan lumpur dan sampah yang cukup banyak.
Kebutuhan mendesak saat ini antara lain tenda pengungsian, perahu karet, selimut, makanan siap saji, air bersih, family kid, peralatan bayi, lampu emergency, jembatan bailey, dan pembangunan jalan darurat. (OL-3)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved