Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Situs Sekaran dan Misteri Kota Kuno Timur Malang

Bagus Suryo
25/3/2019 02:00
Situs Sekaran dan Misteri Kota Kuno Timur Malang
(MI/Bagus Suryo)

MISTERI kota kuno sedikit terungkap dari struktur bangunan Situs Sekaran di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Situs purbakala di lereng Gunung Buring itu membuka rahasia selama ribuan tahun lalu.

Peran penting gunung sebagai pusat peradaban yang tertulis dalam prasasti menampakkan kejelasan, meski belum benderang sepenuhnya. Menurut sejarawan Universitas Negeri Malang Dwi Cahyono, temuan situs sangat penting berkaitan dengan kota kuno di timur Malang. Ada empat desa berkaitan dengan nama Puro di Kabupaten/Kota Malang, yakni Sekarpuro, Madyopuro, Lesanpuro, dan Ngadipuro. Desa-desa itu berada di sekitar proyek Tol Malang-Pandaan kilometer 37 seksi 5. "Ada indikasi dulu perkotaan. Jejaknya abad ke-10 sampai abad ke-15. Ini lintas masa, situs lintas masa," tegasnya.

Perkotaan kuno diperkuat oleh keberadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Amprong dan Sumber Jilu di lembah barat Gunung Buring. Irigasinya sangat baik dan warganya bisa mengakses air bersih dari sumber air yang sehat. Posisi lembah DAS Amprong berbentuk meander, menyerupai cacing. Tanahnya relatif rata, strategis sebagai ekonomi agraris. "Desa-desa maju pada zamannya," ungkap Dwi.

Dijelaskan keberadaan desa-desa sima atau perdikan kuno abad ke-10 sampai abad ke-15 masehi tertulis di Prasasti Pamintihan 1473 Masehi. Prasasti dikeluarkan untuk seorang pejabat kerajaan bernama Aryya Surrung.

Selain itu, di selatan situs ada Desa Kabalon atau Kabalan. Desa kuno itu disebut dalam Serat Pararaton sebagai sentra perajin emas. Masa akhir imperium Majapahit, ada Nagari Kabalon.

Di kawasan sekitar ditemukan batu kalumpang atau batu sima. Batu berbentuk silinder di tempat permakaman umum Madyopuro lokasinya bertetangga dengan Desa Sekarpuro letak Situs Sekaran.

"Sekarpuro, Madyopuro, Lesanpuro, dan Ngadipuro itu areal perkotaan kuno abad ke-10 sampai 15 masehi. Bagi Malang, Situs Sekaran ini penting karena selama ini belum mendapati permukiman yang kompleks sebagai rumah tinggal," ujarnya.

Saling melengkapi

Temuan baru itu akan melengkapi temuan lain sebelumnya berupa candi dan prasasti. Dwi berpendapat, struktur bangunan di Situs Sekaran bercorak bangunan profan. Sementara itu, Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menduga struktur bangunan berbahan batu bata di Situs Sekaran sebagai bangunan suci peribadatan masa sebelum Kerajaan Majapahit, bisa masa Kediri atau Singosari. Situs bisa jadi bangunan puri, istana, rumah pejabat kerajaan, kedaton, kerajaan besar, atau kerajaan kecil.

Dasarnya dari bangunan gapura menghadap ke timur laut. Poros orientasinya ke Gunung Semeru dan Gunung Kawi. Di sisi barat daya, ditemukan dua bangunan batur dan satu bangunan menyerupai altar. Di sisi selatan, ada bentangan struktur memanjang berupa pagar dan bangunan lainnya.

Struktur bangunan lebih kuat sebagai kompleks hunian terdiri atas klaster-klaster dikelilingi bangunan lain yang sifatnya publik, tapi ada pula area privat. Temuan ini masih menjadi misteri sehingga perlu diperdalam dan dibutuhkan penelitian lanjutan.

Berdasarkan berbagai sumber sejarah, timur Malang hingga lereng Gunung Tengger Purba dan Gunung Bromo memainkan peran penting sosial, ekonomi, dan politik. Situs Sekaran bisa juga berkaitan dengan masa Empu Sindok yang mendirikan Dinasti Isana di Jatim. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya