Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DIREKTORAT Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat bersinergi melayani pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsa serta melindungi bangsa.
Hal itu diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi Pembelajaran di Kelas Prajurit TNI AD di daerah perbatasan atau terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).
"Program ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam pendidikan nasional guna mencerdaskan kehidupan bangsa yang sejalan dengan Nawacita membangun dari pinggiran untuk memperkuat daerah 3T," kata Dirjen GTK Kemendikbud, Supriano, pada peresmian Bimtek Penguatan Kompetensi Pembelajaran di Kelas di Markas Komando Batalyon 600 Raider Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (11/3).
Didampingi Asisten Teritorial (Aster) Kepala Staf TNI AD (KSAD) Mayjen TNI Bhakti Agus, Supriano menegaskan bahwa kerja sama ini bukan menjadikan tentara beralih fungsi sebagai guru, tetapi untuk memberikan bekal bagi prajurit TNI AD yang berada di daerah perbatasan atau 3T guna membantu pemerintah dalam memberikan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang sekolahnya kekurangan guru.
"Pemerintah melalui Kemendikbud bertugas mencerdaskan anak bangsa sedangkan TNI bertugas melindungi bangsa maka Bimtek ini merupakan sinergi guna persiapan apabila terjadi kekurangan guru atau pamong di daerah 3T. Sehingga anak-anak kita di daerah perbatasan akan mendapatkan layanan pendidikan dari prajurit TNI AD yang dilatih untuk mengajar," cetus Supriano seraya menambahkan bahwa sejatinya TNI sejak lama telah membantu berkontribusi memberi pengajaran di daerah perbatasan.
Program Bimtek ini merupakan pelaksanaan Nota Kesepahaman Nomor 36/XII/NK/2017 dan Nomor Kerma/45/XII/2017 tentang Perluasan dan Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan dan Kebudayaan pada 4 Desember 2017.
Kemudian ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama pada 27 Februari 2019 antara Dirjen GTK Kemendikbud dan Aster KSAD tentang Bimtek.Perjanjian kerjasama bertujuan mengatur pelaksanaan penugasan personel TNI AD sebagai pengajar pada satuan pendidikan di daerah 3T.
Baca juga: DLHK Denpasar Bagikan 1.000 Eco Bag
Adapun ruang lingkup kerja sama adalah penguatan kompetensi proses pembelajaran di kelas, program penguatan pendidikan karakter, serta pemantauan dan evaluasi.
Melalui Bimtek ini, para personel TNI AD dibekali lima kemampuan mencakup penguatan pendidikan karakter, bela negara, membaca menulis berhitung (calistung), kecakapan hidup, dan kepanduan.
Sementara Aster TNI KSAD Mayjen Bhakti Agus pada kesempatan sama mengemukakan TNI AD mengapresiasi Kemendikbud yang memberi pembekalan Bimtek guna menutupi kemungkinan kekurangan guru di jenjang PAUD ,TK, SD, SMP, dan nonformal di wilayah perbatasan.
"Kami berterima kasih pada Kemendikbud yang juga mengerahkan personilnya untuk membei Bimtek bagi prajurit TNI AD dalam mengisi materi pembelajaran guna menutupi kekosongan guru yang sangat mungkin terjadi di perbatasan," kata Bhakti Agus.
Dia berharap dan berpesan kepada prajurit yang dilatih dapat menyerap dan melakukan tugas dengan baik.
"Bekal yang diberikan pada bimtek ini agar dapat diserap sebaik baiknya guna bisa diterapkan nanti saat kalian mendapat tugas mengajar, " tegasnya.
Adapun Bimtek ini dilaksanakan pula saat bersamaan di Batalyon 303 Raider Garut, Jawa Barat, dengan jumlah peserta masing-masing lokasi 450 orang.Sehingga peserta Bimtek TNI AD sebanyak 900 prajurit. Mereka akan ditempatkan untuk bersiap mengajar di Nunukan dan Malinau, Kalimantan Utara. (OL-9)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved