Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
UNIVERSITAS Islam Indonesia akan membuka Prodi (Program Studi) Rekayasa Tekstil untuk mendukung pertumbuhan TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) di era Revolusi Industri 4.0, tahun ini.
Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Prof Hari Purnomo mengatakan kurikulum yang digunakan didesain dapat menjawab tantangan sesuai dengan Nomenklatur Tekstil yang masuk dalam rumpun ilmu terapan.
"Universitas Islam Indonesia menjadi perguruan tinggi pertama yang membuka Program Studi Rekayasa Tekstil," kata Hari Purnomo, Kamis (7/3).
Sebelumnya, lanjut Hari, UII sudah memiliki Fakultas Tesktil namun akibat perkembangan peraturan perundangan terkait perguruan tinggi, maka fakultas mengecil hingga menjadi konsentrasi di Fakultas Teknologi Industri.
Hari menyebut industi TPT telah ditetapkan menjadi satu dari lima sektor manufaktur pioner dalam kesiapan memasuki era Revolusi Industri di Tanah Air sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
"Merujuk catatan Kementerian Perindustrian industri TPT di dalam negeri ini menyerap tenaga kerja hingga 3,58 juta orang atau sekitar 21,2% dari total tenaga kerja di sektor industri manufaktur saat ini," imbuhnya.
Baca juga: UII Jadi Satu-satunya PTS di Indonesia yang Miliki S2 Kimia
Industri TPT juga menjadi penghasil devisa negara yang signifikan melalui ekspor sebesar US$6,48 miliar pada Triwulan II-2018.
"Industri TPT memiliki peranan strategis, karena produk yang dihasilkan mulai dari bahan baku seperti serat sampai dengan barang konsumsi seperti pakaian jadi dan barang jadi, memiliki keterkaitan baik antar industri maupun sektor ekonomi lainnya," tuturnya.
Sementara Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UII Suharno Rusdi menambahkan Prodi Rekayasa Tekstil ini akan menerima 45-50 orang mahasiswa baru dalam satu kelas.
Ia menegaskan hingga saat ini di Indonesia memang belum memiliki S-1 tekstil.
"UII tampil terdepan," ungkapnya.(OL-5)
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved