Warga Serahkan Temuan Satwa Langka ke PMI Kabupaten Sukabumi

PALANG Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menerima seekor kukang (Nycticebus Coucang) dari warga yang menemukan satwa dilindungi itu secara tak sengaja. Dengan begitu, hingga saat ini, PMI Kabupaten Sukabumi sudah menerima lima ekor kukang dari warga.

"Penyerahannya pada Sabtu (2/3). Warga yang menemukan langsung menyerahkannya kepada kami (PMI)," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Hondo Suwito, Minggu (3/3).

Berdasarkan keterangan, kukang ditemukan warga di sekitar areal persawahan Desa Mangkalaya, Kecamatan Cisaat. Warga yang mengetahui satwa itu dilindungi, segera menyerahkan ke PMI.

"Kami mengapresiasi sigapnya warga yang menyerahkan kukang ini. Berarti sudah ada penyadaran di kalangan warga terhadap hewan atau satwa yang dilindungi," tuturnya.

Kukang merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Undang Undang Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Populasinya terbilang mulai terancam punah.

"Kami juga ikut menyosialisasikan terkait penyadaran masyarakat agar bisa menyerahkan dengan sukarela satwa-satwa langka," ucapnya.

Baca juga: Satwa Dilindungi Dijadikan Gratifikasi

Rencananya, kukang itu akan langsung diserahkan PMI Kabupaten Sukabumi ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi. Kukang akan direhabilitasi sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.

"Hari ini, kami akan serahkan ke PPSC karena satwa itu kondisinya terlihat stres," ucapnya.

Humas PMI Kabupaten Sukabumi Ahmad Fikri menambahkan saat ini kesadaran masyarakat mengembalikan satwa langka dan dilindungi ke negara di wilayah Sukabumi mulai meningkat. Kondisi itu tak terlepas masifnya kampanye perlindungan satwa langka dan dilindungi.

"Jadi ini sebenarnya konsekuensi atau impact dari kampanye yang dilakukan Palang Merah Indonesia. Kami tidak hanya berbicara isu-isu kemanusiaan juga isu-isu lingkungan, dalam hal ini penyelamatan satwa. Impact-nya, masyarakat semakin percaya untuk menyerahkan satwa langka dan dilindungi," terang Fikri.(OL-5)