Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
WAHANA Lingkungan Hidup (Walhi) mendesak pemerintah agar mengkaji ulang proyek pembangunan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Proyek yang masuk program strategis nasional dianggap sarat pelanggaran HAM dan berisiko terhadap kehidupan masyarakat lokal.
Bendungan Pamukkulu rencananya menjadi yang terbesar ketiga di Sulsel, setelah Bendungan Bili-bili di Gowa dan Paselloreng di Wajo. Proyek raksasa ini berdiri di atas lahan seluas 640 hektare (ha), dengan masa pengerjaan antara 2017-2022. Total biaya proyek sebesar Rp1,7 triliun dari APBN dan utang luar negeri.
Menurut Direktur Walhi Sulsel Muhammad Al Amin, dari seluruh lahan yang ada, 200 ha lahan berada di kawasan hutan, dan sisanya akan menenggelamkan tiga dusun di Desa Kele Komara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Bahkan, ada 312 kepala keluarga yang akan terdampak. Meski demikian pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dinilai tidak peduli dengan hak-hak masyararakat yang terdampak.
"Dari kajian dan investigasi, disimpulkan bahwa pembangunan bendungan masih perlu dikaji, direvisi, dan dipertimbangkan ulang karena tidak manusiawi dan memiskinkan masyarakat," tegas Al Amin, kemarin.
Al Amin menambahkan, negara meminjam uang untuk membiayai proyek harus memenuhi persyaratan dari kumpulan bank pembangunan internasional atau MDBs. Salah satunya, mengawali proyek dengan konsultasi publik, untuk memastikan apakah proyek disetujui masyarakat. Lewat konsultasi, masyarakat juga memberikan pandangan agar proyek tidak berdampak buruk.
Namun kenyataannya, Walhi menemukan bahwa proyek Bendungan Pamukkulu mengabaikan tahapan itu. Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Suparji menjelaskan, Bendungan Pamukkulu bakal berfungsi mengairi irigasi seluas 6.430 ha. Selain itu, bandungan dapat menampung 82,7 juta meter kubik air sehingga membantu mengendalikan banjir dan menyediakan air baku. Bendungan juga bisa memberikan daya PLTA sebesar 25 mw. (LN/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved