Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Penelitian Kearifan Lokal FKPT Sulut Terbaik se-Indonesia

Voucke Lontaan
20/2/2019 12:05
Penelitian Kearifan Lokal FKPT Sulut Terbaik se-Indonesia
BNPT bekerjasama dengan FKPT Sulut, membekali ratusan penyuluh agama dari Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, dengan ilmu pengetahuan tentang upaya menangkal dan menghadapi paham radikalisme.(Ist)

HASIL penelitian kearifan lokal yang dilakukan forum koordinasi pencegahan teroris (FKPT) Sulawesi Utara, dinobatkan terbaik pada Rapat Kerja Nasional FKPT se-Indonesia. Kegiatan ini digelar Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Rakernas yang dihadiri 32 pengurus FKPT se-Indonesia berlangsung di Hotel Mercure Jakarta, 18 - 20 Februari 2019. 

Kepala Bidang Penelitian dan Pengkajian FKPT Sulut Lesza Leonardo Lombok, dihubungi, Rabu (20/2), mengatakan ia didaulat menjadi nara sumber dengan materi "Pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme berbasis riset berdasarkan penelitiannya di Sulawesi Utara."

"Hasil penelitian tentang bagaimana Sulawesi Utara berhasil melibatkan masyarakatnya dalam menjaga kerukunan dengan keberadaan filosofi Sitou Timou Tumou Tou yang terelaborasikan dalam budaya Mapalus," katanya.

Menurut Lombok, budaya mapalus merupakan sistem yang telah ada secara turun temurun di Sulawesi Utara. Budaya ini mengajarkan masyarakat untuk selalu bergotong royong dalam mengerjakan segala sesuatu tanpa memandang strata sosial.

"Meskipun pada akhirnya Mapalus mulai tergerus oleh perkembangan zaman, budaya ini tetap menjadi salah satu faktor penentu bagaimana kerukunan masyarakat Sulut tetap terjaga," ujarnya.

 

Baca juga: Terorisme Ancaman Nyata yang Memengaruhi Keutuhan Bangsa

 

Rakernas dibuka Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, juga membahas tentang tantangan dan dinamika pencegahan terorisme yang saat ini semakin besar. 

"Kemajuan teknologi dengan semakin besarnya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap teknologi, menjadi penyumbang sebab tantangan ini", kata Suhardi. 

Dia mencontohkan penerimaan uang pensiun yang saat ini bisa diterima melalui fasilitas m-banking.

"Dulu ketika pensiunan masih mengambil uang pensiun di kantor pos, setiap akhir bulan harus dandang, naik becak, ketemu pegawai pos dan sesama pensiunan, bisa ngobrol. Sekarang serba teknologi, orang malas cukup beraktifitas dari rumah, tanpa ada interaksi dengan masyarakat lainnya," jelas mantan Kabareskrim Polri tersebut.

Karrena itu, BNPT menilai keberadaan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) layak diperkuat sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan-kegiatan BNPT di daerah sebagai respon tantangan tersebut. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik