Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PERINGATAN Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN), di Kawasan Pantai Kukup di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 21 Februari mendatang, akan dimeriahkan dengan peragaan busana pengantin.
Namun berbeda dengan dengan busana pengantin kebanyakan, yang akan diperagakan ini merupakan busana daur ulang. Busana pengantin yang terbuat dari bahan-bahan daur ulang ini akan dikenakan oleh Dimas-Diajeng Gunungkidul dan delapan pengiring dari desa setempat.
Ketua Perkumpulan Yogya Green and Clean (YGC), Istiadji Subekti, Selasa (19/2), mengatakan, busana pengantin tersebut dibuat oleh pegiat Bank Sampah yang tergabung dalam Perkumpulan Yogyakarta Green and Clean (PYGC).
Peragaan busana pengantin dari bahan-bahan daur ulang ini diharapkan menumbuhkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat, bahwa pengelolaan sampah bisa menjadi sesuatu yang menarik. "Bahkan bisa menjadi atraksi wisata unggulan di masa mendatang," katanya.
Pengantin dan pengiringnya akan berada di lokasi yang pas dengan ikon Pantai Kukup, sehingga saat difoto atau diajak swafoto terlihat jelas latar belakang dan dan dikenali bahwa ini berlokasi di Pantai Kukup.
"Silakan saja yang mau berfoto dengan Pengantin Daur Ulang datang ke Pantai Kukup pada hari Kamis, 21 Februari nanti," ujarnya.
Baca juga: Masa Transisi Darurat Bencana Sulteng Diperpanjang 60 Hari
Peringatan HPSN ini merupakan agenda Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul dan didukung oleh Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Dinas Pendidikan, TNI-Polri, Dimas-Diajeng Gunungkidul, Pokdarwis Pantai Kukup, PYGC, dan lain-lain.
Selain peragaan busana, pada peringatan HPSN ini digelar pula sejumlah kegiatan antara lain reresik pantai dan pelatihan daur ulang. Bahkan, imbuhnya, secara rutin setiap hari Jumat Wage dan Jumat Legi yang melibatkan 150 pedagang di Pantai Kukup.
"HPSN harus menjadi sarana edukasi pengelolaan sampah. Dan kegiatan HPSN tidak berhenti pada seremoni belaka melainkan ada jejak dan kesinambungan kegiatan setelahnya," tegasnya.
Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul, Dwi Wiyani, menambahkan, puncak HPSN pada 21 Februari nanti akan diselenggarakan pameran produk daur ulang karya para pegiat lingkungan se-Kabupaten Gunungkidul.
Sementara Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengembangan Kapasitas, Mujiyana, menambahkan, peringatan HPSN tahun ini akan melibatkan 500-1.000 orang yang diawali dengan apel pagi kemudian dilanjutkan pelatihan-pelatihan.
"Ada delapan pelatihan berbasis sampah, antara lain ecobrick, anyam saset, linting koran, boneka tutup botol, tempat tisu ale-ale, bunga kresek dan lainnya," katanya.
Peserta latihan hanya diwajibkan mengganti biaya bahan yang besarannya pada kisaran Rp5.000 hingga Rp10.000. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved