Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Penguasaan Bahasa Asli Daerah di Karawang Rendah

Cikwan Suwandi
19/2/2019 14:30
Penguasaan Bahasa Asli Daerah di Karawang Rendah
(MI/Cikwan Suwandi)

DINAS Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Jawa Barat mengakui nilai akademik siswa untuk menguasai bahasa asli daerah sangat rendah, dibandingkan bahasa asing.

"Dari hasil penelitian kita, bahasa asli daerah yakni bahasa sunda masih sangat rendah dibandingkan bahasa asing. Ini menjadi keprihatinan kita dan pekerjaan rumah (PR)," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karawang, Nandang Mulyana kepada Media Indonesia, Selasa (19/2).

Nandang mengatakan pemerintah telah berupaya untuk melestarikan bahasa daerah melalui dunia pendidikan. Termasuknya tercantum dalam peraturan daerah (Perda)  Nomor 3 Tahun 2009 yang kemudian direvisi ke dalam Perda Nomor 3 Tahun 2017.

"Muatan lokal ini kita atur sekolah wajib melakukannya pada hari Rabu. Jadi kita inginkan kegiatan-kegiatan sekolah menggunakan bahasa daerah. Tetapi kita akui, masih belum teraplikasi dengan baik di seluruh sekolah," katanya.

 

Baca juga: Penggunaan Bahasa Daerah di Pemerintah Jateng Sudah Berlangsung

 

Disebutkan Nandang, terdapat tiga bahasa daerah di Kabupaten Karawang. Pertama adalah bahasa sunda priangan yang hampir menyeluruh di Karawang, bahasa betawi dan bahasa jawa cilamayaan.

"Untuk hampir seluruh wilayah Karawang menggunakan sunda priangan. Tetapi nanti untuk sekolah di wilayah Kecamatan Batujaya sekitaranya itu muatan lokalnya bahasa betawi, sedangkan daerah Tempuran hingga Cilamaya itu bahasa jawa cilamayaan," katanya.

Nandang mengakui jika pemerintah daerah merasa khawatir dengan generasi penerus di Karawang yang seoalah enggan menggunakan bahasa daerah.

"Banyak anak-anak kita ini lebih berbahasa Indonesia dan tidak menguasai bahasa daerah," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya