Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
BUPATI Buleleng, Putu Agus Suradnyana (PAS), dengan tegas menolak rencana pembangunan jaringan listrik interkoneksi Jawa-Bali atau Jawa Bali Crossing (JBC).
Bupati asal PDIP itu beralasan jika rencana pembangunan JBC tersebut akan melintasi kawasan pariwisata yang berbasis lingkungan di wilayahnya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Suradnyana pada saat menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VII DPR RI di Ruang Rapat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Kecamatan Gerogak, pada Jumat (15/2).
"Saya sampaikan langsung ke anggota DPR RI Komisi II kemarin, bahwa kami dengan tegas menolak pembangunan JBC karena alasan lingkungan," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (16/2).
Bupati PAS menjelaskan bahwa, pengembangan pariwisata di Buleleng Barat berbasis pada alam dan lingkungan. Bahkan, upaya pelestarian lingkungan tersebut telah diakui oleh dunia internasional, dan salah satunya ditandai dengan Buleleng pernah menerima penghargaan Community Import For The Coral di Madrid.
Penghargaan ini diproleh atas peran dari masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan terutama lingkungan bawah laut.
“Selain itu, dalam kawasan rencana pembangunan tersebut juga terdapat beberapa pura yang sangat disucikan oleh masyarakat setempat. Sehingga saya harus menjaga sekali tempat tersebut,” tegas Bupati PAS.
Baca juga: Dukung Bali Dalam Kembangkan Energi Terbarukan
Lebih lanjut mantan anggota DPRD Bali ini memaparkan bahwa pada kawasan yang direncanakan akan dibangun JBC tersebut, selain memiliki potensi wisata berbasis lingkungan. Kawasan itu juga diakui menjadi salah satu obyek pariwisata alam bawah laut terbaik di dunia.
“Jadi, saya jaga sekali dan tidak mau secara psikologi masyarakat terganggu dengan adanya kabel SUTET nantinya,” papar Suradnyana.
Bali secara keseluruhan memiliki tingkat pertumbuhan energi sangat tinggi, tetapi kapasitas energi saat ini stagnan pada jumlah pembangkit yang ada. Dengan adanya rencana pembangunan Interkoneksi Jawa-Bali, setidaknya hal itu dapat menambah pasokan energi listrik selain yang dihasilkan oleh PLTU Celukan Bawang.
Selain itu, suplai BBM dan gas di Bali harus diperhatikan ketersediannya. Karena, jika ada permasalahan yang terkait dengan pasokan energy di Bali, dipastikan gaungnya sampai ke dunia Internasional.
Melihat tingkat pertumbuhan kebutuhan energi listrik di Bali, maka harus ada satu solusi jangka panjang. Harus juga melihat peluang lain untuk menambah pembangkit di Bali, dan PLN pun sudah memiliki Road Map tentang kelistrikan di Bali. (OL-3)
Minat generasi muda terhadap teknologi hijau terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029.
ANGGOTA Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina menyayangkan aksi intoleransi perusakan rumah doa milik Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) yang terjadi di Padang, Sumatera Barat.
Menggunakan kabel ekstensi di waktu yang tidak tepat dapat merusak perangkat dan alat elektronik, serta meningkatkan risiko keselamatan yang serius bagi pengguna.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan tarif listrik PT PLN, pada triwulan III atau periode Juli-September Tahun 2025 tidak naik.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved