Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Diminta Maksimal Serap Beras 2019, Mitra Kerja Sebut masih Berat

Djoko Sardjono
15/2/2019 15:05
Diminta Maksimal Serap Beras 2019, Mitra Kerja Sebut masih Berat
( ANTARA/Harviyan Perdana Putra)

KALANGAN mitra kerja pengadaan (MKP) beras di wilayah Surakarta, Jawa Tengah, diminta agar memaksimalkan serap gabah/beras dalam negeri. Perum Bulog Subdivre Surakarta  menargetkan serap 130 ribu ton GKP (gabah kering panen) atau 75 ribu ton setara beras pada 2019.

Hal itu dikemukakan oleh Joko Riyanto Nugroho, salah satu dari 10 MKP beras Bulog Subdivre Surakarta saat ditemui di kantornya, Jumat (15/2).

Untuk mengoptimalkan pengadaan gabah/beras, Bulog Surakarta telah  membahas hal itu bersama tim sergab dan MKP gabah/beras se-Soloraya.

"Dalam pembahasan baru-baru ini di aula Bulog Surakarta, tim sergab meminta agar MKP memaksimalkan serap gabah/beras," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Joko Riyanto mengatakan berat bagi MKP untuk memenuhi target pengadaan gabah/beras pada tahun ini.

Pasalnya, kondisi cuaca kurang mendukung. Terlebih, curah hujan masih tinggi pada Januari, Februari, dan Maret. 

"Itu kendalanya. Jadi, cukup berat untuk memenuhi target pengadaan beras dalam negeri. Apalagi, harga beras di gudang dinilai masih rendah, ujar Joko Riyanto.

 

Baca juga: Beras Bulog Busuk, Mantan Dirut: Ada Pelanggaran SOP

 

Saat ini, harga beras di gudang Bulog Rp8.030 per kg. Harga itu termasuk fleksibilitas 10% dari harga Rp7.300, sesuai Inpres No 5 Tahun 2015.

Menurut Joko, kebijakan harga beras di gudang terlalu murah. Lihat saja, sekarang harga GKP (gabah kering panen) di petani saat ini Rp4.600-Rp4.700 per kg.

Kalau dikonversi menjadi beras, harga di gudang Bulog harusnya Rp9.000 per kg. Sementara yang terjadi saat ini kurang menarik MKP karena harga masih di bawah Rp9.000 per kg.

"Bagi kami, selaku mitra pemroses gabah menjadi beras, jika dihitung kebijakan harga Rp8.030 per kg itu tidak masuk alias rugi," paparnya.

Sementara itu, pantauan di Pasar Gede Klaten, harga beras kualitas medium stabil tinggi. Saat ini, beras IR-64 rata-rata dijual Rp10.500-Rp11.000 per kg.

Salah satu pedagang beras di Pasar Gede Klaten, Maryati, menuturkan harga beras cenderung naik. Kenaikan harga karena dipengaruhi musim penghujan.

"Tapi, harga beras akan kembali normal saat memasuki masa panen musim 
tanam (MT) I pada Maret-April mendatang," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik