Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Banjir Sulsel Sebabkan Ribuan Hektare Padi Puso

Lina Herlina
10/2/2019 19:10
Banjir Sulsel Sebabkan Ribuan Hektare Padi Puso
(ANTARA)

BANJIR yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan akhir Januari lalu, berdampak pada sektor pertanian.

Berdasarkan data sementara dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, total areal padi yang ditetapkan puso sebesar 2.535 hektare.

Dari total areal tanaman yang puso itu, rata-rata yang paling tinggi berada di Kabupaten Soppeng, Jeneponto, Gowa, dan Pangkep.

"Ini data per 2 Februari lalu, yang puso 2.535 hektare. Rata-rata umur padi yang puso ini 1-3 minggu. Kalau sudah terendam bahkan sampai satu minggu, sudah tidak bisa (ditetapkan puso)," ungkap Fitriani, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel.

Selain itu katanya, masih ada sekitar 8.500 hektare yang masih proses peninjauan, sebelum ditetapkan puso atau tidak.

"Sebelum kami tetapkan itu puso, tanaman harus kami lihat dulu kondisinya, terutama pengakarannya. Kalau memang sudah tidak bisa, maka baru kita buatkan berita acara bahwa itu puso," jelas Fitriani.

Baca juga : MenPAN-RB Pastikan Pelayanan Publik Di Sulsel Berjalan Normal

Ia menegaskan, dari total 859 ribu hektare areal persawahan yang terendam sejak bencana banjir terjadi, tidak semua membuat tanaman puso.

"Itu karena khusus untuk tanaman yang sudah umur 4 minggu ke atas, sudah bagus ketahanannya," lanjut Fitriani.

Fitriani juga mengakui, untuk proses penyaluran bantuan benih harus ada berita acara dari lapangan, kemudian pemerintah daerah setempat mengusulkan untuk bisa dilakukan penanaman kembali.

"Setelah itu, Insha Allah kami akan minta persetujuan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, untuk menurunkan bantuan benih. Benih ini stoknya ada cadangan daerah dan benih cadangan nasional. Bupati harus bersurat ke gubernur, tidak boleh tidak. Semua harus lewati proses itu," tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, data tersebut belum final.

"Ini masih terus didata. Kita tidak bisa mengeluarkan data begitu saja terkait lahan rusak dan jumlah kerugiannya. Tetap ada prosedurnya. Jika semua lengkap, maka bantuan segera disalurkan," sebutnya.

Terkait jumlah lahan sementara yang disebut rusak, pemprov harus hati-hati untuk mengeluarkan anggaran, karena anggaran harus keluar sesuai peruntukannya.

"Apalagi inikan dana tanggap darurat. Tapi paling tidak, kita sudah beri dana bantuan sementara masing-masing Rp1 miliar untuk tiap kabupaten yang terdampak bencana," seru Nurdin.

Hanya saja, untuk bantuan lahan pertanian yang rusak akibat bencana banjir itu, Pemprov Sulsel sebut Nurdin, akan mengkomunikasikan dengan pemerintah pusat.

"Itu juga termasuk peternakan warga yang rusak, penggamtiannya juga menunggu data dan laporan," pungkas Nurdin. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya