Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Penertiban KJA di Cianjur Masih jadi Fokus Satgas Citarum Harum

Benny Bastiandy
25/1/2019 13:45
Penertiban KJA di Cianjur Masih jadi Fokus Satgas Citarum Harum
(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

SATUAN Tugas Citarum Harum masih fokus menertibkan keramba jaring apung (KJA) di perairan Waduk Cirata yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Upaya itu untuk mempercepat progres implementasi Citarum Harum yang ditargetkan bisa selesai dalam waktu tujuh tahun.

"Progres di wilayah, kita masih melaksanakan penertiban KJA. Pak Plt Bupati (Cianjur) juga sudah mendukung. Kemudian kegiatan program-program dari Kabupaten Cianjur sudah mendukung apa yang diperlukan di masing-masing sektor," tegas Dandim 0608 Cianjur, Letkol CZI Hidayati, Jumat (25/1).

Di Kabupaten Cianjur pelaksanaan penanganan program Citarum Harum terbagi menjadi tiga sektor. Setiap sektor dipimpin masing-masing komandan sektor.

"Di sini (Cianjur) ada Sektor 10, 11, dan 12. Mereka bertugas menangani sampah, kemudian pembuatan sanitasi, dan alih profesi dari perikanan terapung di KJA menjadi perikanan di darat," jelas Hidayati.

Soal jumlah KJA yang sudah ditertibkan di Kabupaten Cianjur, Hidayati mengatakan, datanya berada di Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC). Penanganan program Citarum Harum melibatkan lintas sektoral, terdiri dari pemerintah, TNI, Polri, serta elemen berkompeten lainnya. Masing-masing pihak memiliki peran tugas dan fungsi.

 

Baca juga: Warga Tetap Buang Limbah di Citarum

 

Polri misalnya, kata Hidayati, fokus pada penindakan hukum terhadap pelanggar di sepanjang aliran Sungai Citarum. Penanganan penindakan hukum pun sudah dilaksanakan dengan baik. Di wilayah Cianjur, penanganan pelanggaran telah ditangani polres setempat.

"Oh sudah, sudah ditangani Polres Cianjur. Kapolda Jawa Barat juga sudah melaporkan ada progres penanganan tentang pembuangan limbah yang diolah tidak menggunakan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)," terang dia.

Tidak hanya jajaran Polri saja, kata Hidayati, jajaran TNI pun melaporkan berbagai progres penanganan. Laporan progres penanganan tersebut sebagai bahan evaluasi selanjutnya.

"Jadi, kemarin itu sudah dilaporkan progres penanganan yang sudah dilakukan Kodam III/Siliwangi dan jajarannya, progres yang sudah dilakukan Polda Jabar dan jajarannya. Dari Polda sudah menyampaikan akan ada anggaran khusus juga untuk penanganan limbah itu. Di wilayah Cianjur sendiri penanganan hukumnya baru sebatas peringatan-peringatan," kata Hidayati.

Ia mengatakan berbagai penanganan dalam program Citarum Harum rutin dievaluasi Gubernur Jawa Barat, Pangdam III/Siliwangi, serta Kapolda Jabar. Melihat progresnya yang menunjukkan tren positif, kata Hidayati, kemungkinan target penanganan tidak akan sampai 7 tahun.

"Kemungkinan target 7 tahun kemungkinan tidak akan sampai karena progresnya dalam 1 tahun sudah sangat tinggi," sebut Hidayati.

Ia menyebutkan kondisi kualitas air di aliran Sungai Citarum sudah mulai membaik. Termasuk kultur masyarakat yang membudayakan buang sampah ke sungai, sekarang berubah mulai membuang sampah ke tempatnya.

"Kemudian pembuangan tinja yang dulunya langsung ke sungai, sekarang dibuatkan hong-hong atau septic tank. Pola hidup mereka (masyarakat) juga sudah berubah, termasuk menanam pohon keras. Kami selalu mendukung program ini yang dicanangkan pemerintah pusat dan provinsi," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya