Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SEPANJANG 2018, jumlah korban jiwa akibat berbagai bencana yang terjadi di Provinsi Bangka Belitung (Babel) mencapai 87 orang termasuk 56 orang korban jatuhnya pesawat Lion Air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Babel. Mikron Antariksa mengatakan bencana yang sepanjang tahun kerap terjadi di Babel adalah banjir, angin puting beliung, gelombang laut, kebakaran, gempa, dan petir.
Jika dibandingkan dengan 2017, jumlah kejadian bencana di Babel cenderung meningkat,
"Pada 2017 ada 277 kejadian. Pada 2018 ada 315 kejadian, terjadi peningkatan," kata Mikron.di ruang kerjanya.
Dari 315 kejadian tersebut, korban meninggal mencapai 31 orang, sedangkan pada 2017 hanya 29 orang,
"Kejadian meningkat, begitu pula dengan korban meninggal," ujarnya.
"Jumlah korban jiwa ini belum termasuk warga Babel yang meninggal saat tragedi Lion Air, 56 orang. Sehingga kalau di total ada 87 orang yang meninggal sepanjang 2018," tuturnya.
Baca juga: Sulawesi Utara Berpotensi Diguyur Hujan Deras
Meningkatnya bencana di Babel, dijelaskan Mikron, dipicu meningkatnya kejadian kebakaran hutan di Babel yang mencapai 175 kejadian dengan luas lahan terbakar 195 hektare.
"Penyumbang bencana terbanyak kebakaran hutan/lahan mencapai 195 kejadian, Pada 2017 hanya 66 kejadian, kebakaran rumah juga meningkat dari 21 kejadian menjadi 40 kejadian. Sedangkan tersambar petir meningkat satu kejadian dari 4 kejadian di tahun sebelumnya," ucap Mikron.
Namun, dari sekian banyak bencana, lanjut Mikron, untuk banjir, pada 2018 justru menurun dari 95 kejadian pada 2017 menjadi 34 kejadian pada 2018.
"Pada 2017 itu ada 95 kejadian jumlah yang terdampak 1.607 KK atau 22.104 jiwa, tetapi di 2018 hanya 294 kk atau sekitar 5.724 jiwa terdampak, kejadian laut pun demikian dari 15 kejadian menjadi 12 kejadian 2018," ungkap dia. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved