Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Gelombang Tinggi Mereda Pelayaran Masih Lumpuh

Akhmad Safuan
04/1/2019 14:40
Gelombang Tinggi Mereda Pelayaran Masih Lumpuh
(MI/Susanto)

GELOMBANG Laut Jawa terutama di Selat Karimunjawa mereda dengan ketinggian gelombang 1,5 meter dibanding sebelumnya mencapai 2,5 meter. Namun pelayaran penyeberangan Jepara-Karimunjawa belum dapat dilakukan serta kapal tangker dan tongkang masih sembunyi di pulau kecil sekitar Karimunjawa karena menunggu kondisi yang dapat berubah setiap saat.

Pemantauan Media Indonesia, Jumat (4/1), ribuan nelayan di pantura dan Ratusan wisatawan yang masih terjebak di Kepulauan Karimunjawa dan berharap cuaca membaik. Walaupun meskipun hari ini gelombang tinggi di Laut Jawa sudah mereda dengan ketinggian berkisar 1,5 meter dibanding sebelumnya mencapai 2,5 meter.

Menurunnya gelombang di Laut Jawa belum menjadikan nelayan di pantura lega. Gelombang dapat kembali melonjak sewaktu-waktu karena badai dan cuaca masih terjadi. Mereka bertahan tidak melaut sampai kondisi benar-benar aman 

"Belum berani melaut, meski turun tapi bisa kembali bergolak," kata Karyono,50, nelayan di Wedung, Demak.

 

Baca jugaPesisir di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya Tidak Memiliki Jalur Evakuasi 

 

Demikian juga dengan ratusan wisatawan di Karimunjawa, mereka masih tetap belum dapat keluar dari kepulauan itu karena belum ada pelayaran yang berjalan, baik kapal cepat maupun kapal penyeberangan reguler juga belum diperbokehkan untuk melakukan pelayaran kembali.

"Gelombang madih berkisar 1,5 - 2,5 meter, belum diizinkan untuk pelayaran penyeberangan Jepara-Karimunhawa karena masih membahayakan," kata Kepala UPP Syah Bandar Jepara Tri Jotho.

Tri Jotho menyatakan, pelayaran baru diizinkan dalam kondisi cuaca dan gelombang membaik. Untuk mengeluarkan rekomendasi, kata dia, dilakukan pemantauan dan koordibasi dari BMKG. Menurutnya, gelombang tinggi tidak hanya mempngaruhi kapal penyeberangan reguler. Saat ini satu kapal tangker dan 5 japal tongkang juga bersembunyi sandar di
Pulau Panjang akibat gelombang tinggi.

Kepala Stasiun Meteorologi Tanjung Emas, Retno Widyaningsih, secara terpisah mengatakan tinggi gelombang di perairan Karimunjawa telah menurun di bawah 1,5 meter, sehingga pelayaran Jepara-Karimunjawa dapat dibuka kembali.

Namun hingga siang ini, ujar Retno, belum ada kapal yang mendaftar untuk berlayar meskipun gelombang dibawah 1,5 meter diperkirakan akan tetjadi hingga Rabu (9/1) mendatang. 

"Bisa saja sewaktu-waktu gelombang kembali bergolak, ini tergantung dari kecepatan angin dan cuaca termasuk pengaruh bulan," imbuhnya.

Sementara itu untuk pelayaran umum Semarang-Kalimantan masih tetap
berlangsung karena ketinggian gelombang yang terjadi di Laut Jawa tidak berpengaruh terhadap kapal berukuran besar itu. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya