Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Nelayan Minta Bangkai Kapal Segera Dievakuasi

Ferdian Ananda
02/1/2019 16:47
Nelayan Minta Bangkai Kapal Segera Dievakuasi
(ANTARA)

SEJUMLAH nelayan dari Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten meminta pemerintah sigap dan segera melakukan evakuasi bangkai kapal nelayan yang hancur di muara Teluk dan Sungai Cipunten.

Pasalnya, kondisi itu menghambat mereka yang segera ingin memperbaiki kapal nelayan yang masih bisa digunakan.

Salah seorang nelayan setempat, Saman mengaku salah satu kapal miliknya hancur diterjang gelombang tsunami. Padahal, hari itu kapal miliknya telah bersiap berlayar sebelum dihantam gelombang tsunami.

"Waktu kejadian, udah muat es di piber, sudah siap semuanya, nahkoda beres tinggal berlayar," kata Saman, Rabu (2/1) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Teluk Labuan.

Baca juga : Jokowi : Pemukiman Rawan Bencana Harus di Relokasi

Kapal miliknya yang berukuran mesin di bawah 5 GT itu terhempas hingga ratusan meter, sebelum akhirnya hancur dan kandas di pinggir sungai. Beruntung sebanyak 4 orang nelayan selamat setelah terjun ke sungai.

"Alhamdulillah, kita semuanya selamat. Tetapi ada satu nelayan di kapal lain yang meninggal karena tidak sempat menyelamatkan diri," sebutnya.

Saman menyebutkan, sedikitnya terdapat 50 kapal yang bersandar di sungai Cianak Teluk, dan Sungai Cipunten dihantam gelombang tsunami. Hingga kini bangkai kapal itu belum dievakuasi dan menghambat aliran sungai tersebut.

"Sekitar 60 persen kapal rusak parah. Apalagi jika kerusakan kapal hingga 80 tidak bisa diperbaiki, kalau rusak 40 atau 50 persen bisa diperbaiki," ujarnya.

Ia meminta pemerintah untuk segera mengevakuasi kapal-kapal itu karena ia berencana mengambil mesin dari kapal miliknya yang hancur.

"Mohon segera dievakuasi bangkai-bangkai yang hancur, jangan sampai menganggu kapal lain, kalau nggak diancurin kasihan kapal yang masih direhab," pintanya

Saman tak memungkiri, jika sudah ingin kembali melaut. Apalagi masih ada kapal nelayan yang selamat dan beberapa diantaranya akan segera diperbaiki untuk persiapan melaut.

"Malu makan dari bantuan terus, pengen kerja, Tapi bingung karena gunung masih siaga, instruksinya juga belum boleh melaut," lanjutnya.

Menurutnya, ada sekitar 1.600 nelayan yang menetap di Desa teluk labuan, mereka yang mayoritas bekerja sebagai nelayan ingin segera melaut, terlebih stok kebutuhan ikan di kawasan tersebut mulai menipis. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya